Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Penyanyi dangdut Anisa Bahar tengah dirundung duka. Pagi ini, Selasa (12/2), ia harus kehilangan ibunya, Ratna Ningsih, untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Ibunda Anisa meninggal karena penyakit stroke yang telah lama dideritanya. Kondisi kesehatannya semakin menurun tadi malam.
"Karena stroke-nya. Meninggal di rumah, karena semalam koma," ucap Anisa Bahar ketika dihubungi kumparan lewat sambungan telepon, Selasa siang.
Menurut Anisa, ibunya belakangan ini sudah tak bisa melakukan banyak aktivitas. Ia hanya berbaring di ranjang, tanpa bisa berkomunikasi.
Hanya saja, saat masih bisa berbicara dulu, sang ibu sempat menitipkan satu pesan. Ia ingin dimakamkan bersama dengan suaminya ketika meninggal dunia.
"Emang respons-nya sudah kurang bagus. Hanya bisa tiduran, enggak bisa ngomong. Aku sudah enggak enak terus perasaannya," ucap Anisa.
"(Ibu) pesan mau satu lubang sama papa," kata Anisa Bahar .
Saat ini, jenazah ibu Anisa tengah disemayamkan di rumah duka di kawasan Jatibening, Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, jenazah akan dimakamkan setelah salat Ashar di TPU Budi Dharma, Cilincing, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Ibunda Anisa Bahar diketahui terserang penyakit stroke sejak beberapa tahun lalu. Namun, beberapa waktu lalu, kondisi kesehatan sang ibu semakin menurun.
Pada akhir Desember 2019, ibunda Anisa sempat dilarikan ke rumah sakit, dan keadaannya sempat koma. Sehingga, ia harus masuk ke ruang ICU.