Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ifan Seventeen Ingat Momen saat Temukan Jasad Dylan: Ajak Ngobrol karena Kangen
12 April 2022 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dylan meninggal dunia karena bencana tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Sementara itu, Ifan Seventeen menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa itu.
Setelah mendapat perawatan, Ifan mencari Dylan. Ifan menemukan jasad Dylan tiga hari kemudian di ruang mesin kolam renang.
Denny kemudian menanyakan Ifan mengenai reaksinya saat menemukan jasad Dylan. Ifan mengatakan sejumlah orang berpikir bahwa ia akan pingsan. Sebab, penyanyi berusia 39 tahun itu sudah tiga hari kurang tidur karena mencari Dylan.
“Tapi, ternyata enggak (pingsan). Jadi, pertama kali gue ketemu, gue make sure dulu ini bukan mayatnya, karena dulu simpang siur (kabarnya). (Kondisi jasad Dylan) tidak dalam kondisi baik, kan, sudah tiga hari,” kata Ifan seperti dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.
ADVERTISEMENT
Reaksi Ifan Seventeen Usai Menemukan Jasad Dylan Sahara
Ifan kemudian mengungkapkan apa yang ia lakukan setelah menemukan jasad Dylan. Dia mengajaknya berbicara. Denny merasa heran ketika mendengarnya.
“Susah, sih, jelasinnya. Lo kehilangan orang tempat lo cerita setiap hari. Tiba-tiba 3 hari lost, terus ketemu (dalam kondisi sudah meninggal),” tutur Ifan.
Ketika membina biduk rumah tangga bersama Dylan, Ifan mengatakan mereka selalu berkomunikasi. Termasuk ketika mereka sedang bertengkar. Oleh karena itu, Ifan mengajak berbicara saat menemukan jasad Dylan.
Banyak hal yang Ifan ceritakan saat itu. Mulai dari ia menemukan jasad pemain bas Seventeen, Bani, hingga rasa rindunya kepada Dylan. Selain itu, Ifan menceritakan pengalamannya saat diterjang tsunami.
Saat diterjang tsunami, Ifan bersama band Seventeen sedang manggung di acara gathering salah satu perusahaan BUMN. Lokasinya di Tanjung Lesung Beach, Resort, Anyer, Banten.
ADVERTISEMENT
Tsunami menerjang saat Seventeen membawakan lagu kedua. Tiga personel Seventeen, yakni Bani, Herman (gitaris), dan Andi (drummer), meninggal dunia.
“Begitu ketemu (jasad Dylan) gue cerita, ‘Aku tiga hari cariin kamu’. Gue cerita, 'Gue kena tsunami, terlempar ke laut, gue kangen, kamu di mana, manggung kena tsunami.' Gue cerita karena kangen,” ucap Ifan.
Setelah melihat tindakannya, Ifan menuturkan tim dokter sempat menanyakan mengenai kondisinya. Ifan saat itu mengungkapnya dirinya baik-baik saja.
“Gue cuma kangen. Sambil cerita, gue pegang tangannya, gue cium-cium. Kangen aja, jadi cerita gue,” ujar Ifan.
Ifan keluar ruangan saat jasad Dylan akan dimandikan. Ketika itulah ia pingsan. Hal itu lantaran kondisinya drop setelah tiga hari kurang tidur. Ifan juga menderita luka-luka yang belum selesai diobati.
ADVERTISEMENT
Ifan merasa sedih ketika jasad Dylan diberangkatkan dari Tanjung Lesung menuju kampung halamannya. Tangis Ifan pecah saat berada di pesawat.
“Rasa sedih (Ifan karena), ‘Kita pulang bareng naik satu pesawat sama-sama, kenapa lo di bawah, enggak di sebelah gue’,” kata Ifan.
Ifan sempat merasa hidupnya hampa usai Dylan dan rekan-rekannya di Seventeen meninggal dunia. Bahkan, ia mengaku tidak punya keinginan untuk hidup.
Ifan kemudian melakukan perjalanan spiritual. Dia bertemu dengan sejumlah kiai. Perkataan dari salah satu kiai membuatnya memutuskan untuk bertahan hidup.
“Gue ke kiai karena gue enggak punya keinginan untuk hidup. Hampa juga. (Salah satu kiai bilang), ‘Carilah alasan untuk hidup untuk orang lain.’ Itu jawabannya. Apa yang bisa gue lakuin buat orang,” ucap Ifan.
ADVERTISEMENT