Ikang Fawzi: Memang Berat untuk Relakan Marissa, tapi Aku Ikhlas

Musisi Ikang Fawzi beserta keluarga saat mengantarkan jenazah istrinya Marissa Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, (2/10/2024). Foto: Agus Apriyanto Foto: Agus Apriyanto

Ikang Fawzi masih merasakan kesedihan mendalam usai kepergian istri tercinta, Marissa Haque, untuk selamanya pada 2 Oktober lalu.

Kehilangan Marissa memang menjadi luka tersendiri bagi Ikang. Apalagi selama ini, ia merasa Marissa adalah wanita yang luar biasa dengan perannya sebagai istri dan juga ibu bagi kedua anaknya.

"Hal-hal yang penting seperti kesukaan saya, keinginan saya, itu diperhatikan. Jadi rida suami itu dia paham. Makanya terakhir aku bilang aku rida (melepas dia). Memang berat tapi aku rida, aku ikhlas," ujar Ikang Fawzi kepada wartawan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (14/10).

Musisi Ikang Fawzi beserta keluarga saat mengantarkan jenazah istrinya Marissa Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, (2/10/2024). Foto: Agus Apriyanto Foto: Agus Apriyanto

"Karena dia memberikan yang terbaik dan mungkin ini juga yang terbaik. Nanti waktu akan menjawab kenapa harus sekarang," sambungnya.

Ikang Fawzi Sebut Banyak yang Merasakan Kehilangan Marissa Haque

Rasa kehilangan memang tak hanya dirasakan Ikang dan keluarga besarnya. Namun, hampir semua orang yang mengenal Marissa juga turut merasakan hal yang sama.

"Jawaban sekarang sebagian sudah ada, begitu banyak orang yang kehilangan jasa baiknya dia. Itu kan tujuan hidup pertama sebaik-baiknya umat, bermanfaat bagi kehidupan orang lain," ucap Ikang.

Musisi Ikang Fawzi beserta keluarga saat mengantarkan jenazah istrinya Marissa Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, (2/10/2024). Foto: Agus Apriyanto Foto: Agus Apriyanto

Selama masa duka, Ikang mengakui sempat menolak beberapa tawaran televisi untuk hadir sebagai narasumber. Hal ini dikarenakan dirinya yang belum siap untuk kembali mengenang momen bersama Marissa hingga di ujung usianya.

"Makanya saya juga enggak bisa langsung diundang ke tv datang, saya juga butuh waktu. Tadi juga enggak banyak ngomong, baru di sini saya bisa ngomong lagi. (saya enggak sanggup) Mempertontonkan kelemahan (saya)," kata Ikang.

Akan tetapi hidup harus tetap berjalan. Ikang perlahan mulai menyibukkan diri dengan kegiatannya lagi.

"Life must go on. Memang ini amat sangat berat karena sebagian yg jiwa saya hilang. Aku ikhlas karena Engkau yang maha pemilik," pungkasnya.