Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Disney menerapkan pemotongan gaji cukup besar untuk jajaran eksekutif senior. Dilansir Variety, Bob Iger, Executive Chairman Disney, memilih untuk tidak gajian tahun ini. Bob Chapek, sosok yang menggantikan Iger sebagai CEO Disney, telah mengambil potongan gaji sebesar 50 persen.
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan karena wabah virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 masih merajalela. Beberapa bisnis turut terkena dampaknya, terutama perusahaan-perusahaan di dunia film dan musik.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Live Nation, promotor konser terbesar di dunia. Sang CEO, Michael Rapino, memutuskan untuk tidak menerima gajinya tahun ini. Artinya, Rapino tak akan menerima gajinya yang ditaksir mencapai USD 3 juta atau Rp 47 miliar. Para senior eksekutif juga mengalami pemotongan gaji sebesar 50 persen.
Selain itu, ada amandemen perjanjian kredit yang mencakup fasilitas pinjaman sebesar USD 120 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Hal ini berlaku mulai 16 April mendatang.
"Mengingat ketidakpastian terkait dengan lamanya kondisi saat ini secara global, perusahaan telah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk mengurangi biaya tetap dan menghemat uang," bunyi pernyataan Live Nation lewat rilis yang dikutip oleh Variety.
ADVERTISEMENT
"Upaya pengurangan biaya tambahan termasuk menghentikan sistem hiring (pegawai baru), pengurangan dalam penggunaan kontraktor, negosiasi ulang sewa, cuti, dan pengurangan atau penghapusan pengeluaran diskresioner lainnya, termasuk biaya perjalanan dan hiburan, perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran," lanjut Live Nation.
Rapino sendiri telah membuat langkah agresif dalam beberapa minggu terakhir, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan dukungan kepada industri. Seperti, membeli saham perusahaannya sendiri sebesar USD 1 juta atau Rp 15,6 miliar, menciptakan Crew Aid dengan menyumbang USD 10 juta atau Rp 156 miliar untuk pekerja konser yang di-PHK, hingga meyakinkan staf-stafnya lewat conference call bahwa tidak akan ada yang di-PHK.
Bisnis Live Nation tahun ini tentu anjlok karena virus corona. Live Nation mengaku ada 8 ribu konser yang terkena imbas virus asal Wuhan, China, tersebut. Rata-rata dimulai pada pertengahan Maret, dengan 15 juta tiket sudah terjual.
ADVERTISEMENT
Dari total itu, sekitar 7 ribu konser dengan 14 juta tiket yang terjual terpaksa ditunda, terhitung 90 persen dari tiket yang terkena dampak. Pengembalian dana pun telah dikeluarkan untuk tiket konser yang dibatalkan.
"Untuk acara yang dijadwal ulang, mereka yang telah menawarkan pengembalian uang selama sebulan terakhir ada sekitar 5 persen sampaihingga 20 persen. Sebagian besar lebih suka mempertahankan tiket mereka untuk tanggal mendatang," jelas Live Nation.
"Berdasarkan tren ini, serta analisis skenario di mana tingkat pengembalian dana meningkat di atas 20 persen, perusahaan tidak mengharapkan penurunan material dalam saldo pendapatan yang ditangguhkan terkait peristiwa tersebut, mengingat keragaman geografis dana, sebagian besar dana yang dimiliki oleh tempat konser , dan penjualan tiket yang sedang berlangsung untuk acara di akhir 2020 dan 2021," tambah mereka.
Publikasi perdagangan industri tur Pollstar memproyeksikan kerugian industri musik khususnya konser, bisa mencapai USD 9 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun dari penjualan tiket saja.
ADVERTISEMENT
"Dengan likuiditas tambahan ini, fleksibilitas dalam perjanjian utang kami, dan upaya pemotongan biaya, kami percaya bahwa Live Nation memiliki kekuatan finansial untuk menghadapi masa sulit ini. Kami akan siap untuk kembali dengan cepat dan sekali lagi, menghubungkan audiens dengan para artis di konser yang mereka tunggu-tunggu," terang Rapino dalam rilis yang sama.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!