Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Indah Permatasari Tak Pakai Stuntman saat Beradegan Aksi di Film Sakaratul Maut
2 Agustus 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Aktris Indah Permatasari terlibat dalam film Sakaratul Maut, yang diproduksi Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks.
ADVERTISEMENT
Dalam film ini, Indah Permatasari harus menjalani beberapa adegan yang terbilang menantang. Nah, istri Arie Kriting ini tidak menggunakan stuntman saat menjalani adegan tersebut.
"Ya memang kebetulan untuk adegan terakhir itu sendiri aja, aku ngelakuin sendiri, aku enggak ada double body (stuntman)," kata Indah Permatasari di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Indah merasa tenang untuk menjalani adegan aksi tanpa menggunakan stuntman karena kru sudah memastikan sisi keamanannya.
"Tapi yang pasti itu safety, mas Tata (sutradara Sidharta Tata) selalu make sure kalau itu aman. Kebetulan pas take, itu pintunya juga sudah diganti, jadi enggak beneran pintu yang keras gitu. Jadi aman, alhamdulillah," tutur Indah.
Selain itu, Indah memiliki dasar ilmu bela diri, sehingga ia tidak begitu kesulitan untuk melakukan adegan aksi dalam film Sakaratul Maut.
ADVERTISEMENT
"Sebenernya aku juga, kan, beberapa kali latihan kempo, jadi sebenernya untuk basic-basic pertahanan sudah ada. Mungkin itu yang bikin keliatan lebih luwes, ya. Kalau action di film, kan, kolaborasi, kebetulan kita sekali latihan juga enak menerima dan memberinya," ucap Indah.
Meskipun begitu, Indah tetap meminta bantuan kepada stuntman untuk memaksimalkan beberapa adegan aksi yang ia lakukan.
"Sebelum syuting aku ada satu kali latihan sama teman, stuntman, sebelum kita take untuk menentukan mau gerakannya ke mana," ujar Indah.
Indah merasa senang bisa terlibat dalam film Sakaratul Maut. Meskipun menemui kendala dari segi penggunaan bahasa Jawa, menurut Indah, hal itu tidak mengurangi keseruan saat menjalani syuting film tersebut.
Indah berharap film Sakaratul Maut bisa dinikmati oleh para penonton. Apalagi, film itu cukup relate dengan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Film ini juga cukup relate untuk kita semua, mengenai hubungan adik-kakak, rahasia antara suami dan istri, dan warisan, yang sering kita jumpai di keluarga keluarga dan daerah tertentu. Semoga film ini bisa menjadi film yang punya experience yang menyenangkan buat penonton Indonesia," kata Indah.
Film Sakaratul Maut mengangkat mengenai kisah teror jin yang dialami oleh satu keluarga di Yogyakarta. Sidharta Tata sebagai sutradara mengaku tidak mengalami kesulitan berarti dalam menggarap film itu.
Menggaet Agasyah Karim, Khalid Kasogi, dan Bayu Kurnia untuk urusan skenario, Tata mencoba mengangkat cerita yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
"Ide film ini berasal dari hal-hal kecil di lingkungan kita dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung," ucap Tata.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, cerita orang dulu yang suka punya ‘pegangan’ untuk ilmu keselamatan, penglaris, dan lainnya yang bersifat melindungi diri sendiri dan juga keluarga mereka," sambungnya.
Dari ide sederhana itu, Tata mengembangkannya menjadi alur cerita yang dekat dengan masyarakat. Hal ini menjadi caranya untuk membangun kengerian dalam film Sakaratul Maut.
Sinopsis Film Sakaratul Maut yang Dibintangi Indah Permatasari
Film Sakaratul Maut bisa disaksikan di bioskop mulai 1 Agustus 2024. Selain Indah Permatasari, film ini dibintangi Della Dartyan, Aksara Dena, Maryam Supraba, Jose Rizal Manua, dan Retno Yuniwati.
Sakaratul Maut bercerita tentang Pak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Bu Wiryo (Retno Yuniwati), sepasang suami istri terpandang di Desa Umbul Krida.
Keluarga mereka terlihat bahagia sampai pada akhirnya sebuah kecelakaan lalu lintas yang menimpa mereka menyebabkan Bu Wiryo tewas dan Pak Wiryo koma.
ADVERTISEMENT
Retno (Indah Permatasari), anak bungsu mereka, menunda keberangkatannya ke Surabaya demi merawat ayahnya, dengan dibantu oleh Wati (Della Dartyan), kakaknya, meskipun peluang hidupnya sangat kecil.
Masalah muncul ketika Wati memperebutkan warisan dengan Tarjo (Aksara Dena), adik tirinya dari pernikahan kedua Pak Wiryo dengan Bu Giyem (Maryam Supraba).
Para tetangga pun mulai bergosip tentang pak Wiryo yang mempunyai 'pegangan' hingga membuatnya sulit untuk meninggal.
Satu per satu mereka mulai mengalami teror dari sosok jin yang sangat mengerikan dan Pak Wiryo sendiri mulai menunjukkan gejala-gejala aneh dalam kondisinya.