Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Indra Bekti vs Uya Kuya, Siapa Presenter Pilihanmu?
15 Agustus 2018 18:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Indra Bekti dan Uya Kuya merupakan contoh dua selebritis era 90ian yang masih eksis hingga kini. Bermodalkan kepiawaian dalam berbicara, dan sensitivitas dalam membaca pergerakan pasar, Bekti dan Uya jadi sosok panutan bagi banyak selebritis muda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski keduanya kini menjalani hidup yang cukup berbeda, rasanya akan seru jika menyandingkan Bekti dan Uya mulai dari awal karier mereka sebagai personel grup vokal di era 90-an hingga karier sebagai presenter dan berbagai bisnis yang ditekuni.
1. Bermula dari grup vokal
Di era '90-an, Indra Bekti mulai terkenal sebagai salah satu personel boyband bernama FBI. Bersama dua rekannya yang lain, Roy Jordy dan Arya Weda, Bekti mengambil hati banyak remaja di era itu melalui karya daur ulang dari single ‘Zamrud Khatulistiwa’ milik Chrisye.
Karier Bekti bersama FBI tidaklah cemerlang, namun melalui boyband tersebut Bekti bisa banyak mempelajari industri hiburan Indonesia.
“Dari itu akhirnya cita-cita aku jadi penyanyi terkabul, terus jadi penyiar radio juga terkabul, presenter terkabul juga. Jadi senang banget,” kata Indra Bekti, saat berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Seraya terus berkarier bersama FBI, Bekti mulai mengikuti berbagai casting dan kegiatan kesenian, termasuk operet di sebuah sanggar di Jakarta. Kemudian, Bekti pun berhasil terpilih sebagai model di majalah Aneka Yess dan lolos casting bersama Agnes Monica untuk menjadi pemandu acara 'Tralala Trilili' yang tayang di RCTI pada 1999.
Mirip seperti Bekti, Uya Kuya juga memulai karier keartisannya sebagai personel grup vokal. Pada 1993, Festival Musik yang diadakan oleh radio Prambors mempertemukan Uya dengan dua rekannya, Fla dan Anton.
Saat itu, mereka belum tampil bertiga. Namun, masing-masing dari mereka memang sukses memenangkan berbagai kategori yang diperlombakan. Fla menjuarai kategori vokal solo, Anton menjuarai kategori rap, dan Uya menjuarai kategori acapela.
ADVERTISEMENT
Terus menjadi sahabat dekat, Uya yang kala itu masih bekerja sebagai penyiar mengusulkan agar Fla dan Anton mau bersama-sama dengannya membuat sebuah grup vokal. Benar saja, TOFU (singkatan dari Anton, Fla, dan Uya) terbentuk pada 1999.
Berselang dua tahun, TOFU merampungkan album self-titled yang berisikan sembilan lagu orisinil. Mengusung warna musik pop dance, berpadu dengan R&B dan jazz, beberapa lagu TOFU, seperti 'Cinta Semu', 'Mimpi Terindah', dan '1,2,3', ramai malang melintang di radio-radio Indonesia.
Sayangnya, Uya memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2004 saat TOFU hendak merilis album kedua bertajuk '2+1'. Uya kemudian fokus merampungkan album solo pertamanya yang bertajuk 'Cinta 24 Karat'.
Album tersebut sepenuhnya diciptakan untuk soundtrack dari film dengan judul yang sama, yakni 'Cinta 24 Karat' (2003). Tak hanya menciptakan soundtrack, di film tersebut Uya pun terlibat sebagai produser serta pemain, menemani aktor-aktor lain, termasuk Indra Bekti dan Ivan Gunawan.
ADVERTISEMENT
2. Mendulang popularitas sebagai presenter
Setelah sempat menjadi host pengganti di acara 'Komunikata', Bekti kian dikenal lewat talkshow 'Ceriwis' yang mulai tayang di layar kaca sejak Desember 2003. Dalam acara tersebut, Bekti yang ceria dan kocak diduetkan dengan Indy Barens.
Meski formasi 'Ceriwis' sempat berganti dan diisi oleh beberapa nama lain, seperti Cici Panda, Ruben Onsu, Pampam, hingga Kartika Putri, rasanya tak ada yang mampu menggantikan duo Bekti-Indy.
Jargon, "Ce e ce, er i ri, we i wis, ceriwis, yo wis!" yang selalu mereka lontarkan, menjadi salah satu hal yang terus dikenang hingga saat ini.
Bertahun-tahun berduet dengan Indy Barens di 'Ceriwis', membuat Bekti tak pernah bisa melupakan berbagai pengalaman dan pelajaran yang didapat. Saat ditemui beberapa waktu lalu di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Bekti membeberkan hal apa saja yang tak bisa dilupakannya selama nge-host bersama perempuan yang akrab di sapa Teh Ndy itu.
ADVERTISEMENT
"Sama Indy tuh selalu ada saja celetukan. Aku pun selalu belajar. Aku jadi keikutan seru. Makanya, setiap nge-MC sama dia, selalu antusias. Kami sering banget dipaketin. Ya, berdua ini sudah kayak tutup botol ketemu botolnya," ucap Bekti.
Setelah menjajal profesi sebagai penyiar radio, anggota grup vokal, dan produser serta pemain film, Uya Kuya kemudian mencoba peruntungannya menjadi host di reality show bertajuk 'Playboy Kabel'.
Acara 'Playboy Kabel' kala itu digadang-gadang sebagai tonggak awal terciptanya tren reality show yang kini ramai mewarnai layar kaca Indonesia.
'Playboy Kabel' terbukti sangat laku keras dipasaran. Karena itu, SCTV memutuskan untuk membuat sebuah acara reality show lain untuk Uya bertajuk 'Uya Emang Kuya' pada 2009.
ADVERTISEMENT
Di acara tersebut, Uya tak hanya menunjukkan kepiawaiannya sebagai pembawa cara, namun juga street magician yang kerap memainkan berbagai trik ilusi juga hipnotis menarik.
Berkat kehebatannya, acara 'Uya Emang Kuya' sukses memenangkan kategori 'Reality Show Terbaik' di Panasonic Gobel Awards dua tahun berturut-turut pada 2011 dan 2012.
Sempat gagal kala memandu acara 'Buaya Show' (2011), Uya kemudian kembali sukses lewat acara 'Eat Bulaga! Indonesia' yang tayang sejak 2012. Dalam acara tersebut Uya menjadi pimpinan sejumlah host lain, termasuk Farid Aja dan Reza Bukan, Ibnu Jamil, hingga sang istri, Astrid Kuya.
Kini, Uya masih terus aktif menjadi host di acara-acara televisi. Dua acara yang masih mempercayakan jasanya adalah reality talkshow bertajuk 'Rumah Uya', serta 'Pagi-Pagi Pasti Happy' yang dipandunya bersama Nikita Mirzani dan Billy Syahputra. Program terbaru yang tengah dijalaninya adalah 'Pleboy Jaman Now'.
ADVERTISEMENT
3. Kehidupan pribadi
Pada 10 Oktober 2010, Bekti menikahi seorang gadis berdarah Belanda-Arab bernama Aldilla Jelita. Berselang dua tahun, Bekti dikaruniai anak perempuan bernama Dafania Sahira Indrabekti.
Seolah ingin cepat-cepat memberi adik pada Dafania, Bekti dan Aldilla dikaruniai anak kedua bernama Anabell Eleanor pada 14 Februari 2014, tepat di hari Valentine yang penuh kasih sayang.
Kehidupan keluarga kecil Bekti kian berbahagia saat pada 2016 lalu, Aldilla melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Kenward Athar Indrabekti. Sayangnya, bayi malang tersebut meninggal dunia 30 menit setelah terlahir ke dunia.
Kepergian Kenward yang begitu cepat sempat membuat keluarga Bekti terpukul. Aldilla sempat shock berat dan Bekti pun terus berusaha tegar menerima takdir Tuhan.
Kini, kehiupan rumah tanggal Bekti dan Aldilla telah berjalan normal kembali. Mereka pun terlihat sudah bisa kembali berbahagia. Apalagi, beberapa waktu lalu Bekti mengajak istri dan dua anaknya berlibur ke Malaysia dan Singapura selama satu minggu.
Tak hanya Bekti yang berhasil meluluhkan hati seorang gadis cantik, Uya juga berhasil mempersunting Astrid Khairunisha pada 17 Mei 2003. Dari pernikahan tersebut, Uya kini memiliki dua anak bernama Cinta Kuya dan Sydney Agusto Putra Utama atau yang akrab disapa Nino.
ADVERTISEMENT
Keluarga Uya bukan hanya terkenal harmonis, namun juga sangat aktif di dunia hiburan Indonesia. Astrid kerap menjadi rekan duet Uya saat menjadi presenter, sedangkan Cinta sempat dikenal sebagai ahli sulap cilik berkat salah satu segmen di acara 'Uya Memang Kuya'.
Selain itu, keluarga Uya juga dikenal sebagai keluarga yang gemar berjalan-jalan ke luar negeri. Lebaran lalu saja, Uya mengajak keluarganya selama dua minggu berkeliling Amerika Serikat, tepatnya ke New York, Washington D.C, dan New Jersey.
“Ya, saya setahun minimal dua kali liburan. Buat quality time sama keluarga, karena biasanya kan kerja dan anak-anak sekolah,” kata Uya saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
4. Bisnis
Sejak usia 30 tahun dan belum menikahi Aldilla, Bekti sudah mulai memikirkan hari tuanya yang mungkin harus dilalui jauh dari dunia hiburan. Karena itu, Bekti pun mengakui telah memiliki banyak bisnis, mulai dari usaha kuliner hingga manajemen artis.
ADVERTISEMENT
“Sekarang, kita punya yang modelnya kayak talent agency dan bikin akademi buat sekolah MC, akting. Kemarin, (bisnis) kue juga, Cirebon Sultana sama Irwansyah. Ada (bisnis) travel, EO, WO, pokoknya banyak banget,” ujar Bekti saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Tak hanya itu, Bekti juga bekerja sama dengan perancang busana senior Indonesia, Anne Avantie, mencipta sebuah clothing line bertajuk Inbekart. Inbekart bermula dari Anne yang khawatir jika nantinya Bekti tak punya penghasilan tetap di hari tua.
"Bunda ngomong, 'Kamu jangan jadi artis doang. Harus punya tabungan. Lagi muda gini banyak rezeki dan popularitas, lalu foya-foya, nanti masa tuanya kamu enggak punya apa-apa'. Itu kan memang terjadi ya, sama beberapa senior. Nah, agar tidak terulang lagi, saya akhirnya punya bisnis supaya bisa jadi tabungan," ujarnya saat ditemui di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Selasa (14/8).
Uya Kuya memang terkenal sebagai selebritis serba bisa. Ia pernah meraih rekor Muri karena berhasil menjalani banyak profesi sekaligus, mulai dari penyiar radio, presenter, hingga pengusaha.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, di awal tahun ini Uya menceritakan bahwa ada beberapa bisnis buatannya yang harus gulung tikar karena terlalu fokus berkarier di dunia hiburan.
"Bisnis pisang goreng dan jual mobil sudah gue tutup," tuturnya ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Uya berputar otak untuk membuat bisnis lainnya. Kali ini, ia menggaet Luna Maya untuk sama-sama mendirikan bisnis martabak yang Martabucks. Bisnis yang telah dijalani sejak kurang lebih 2016 itu, masih terus berjalan dan telah membuka beberapa cabang di wilayah Jakarta.
Di luar itu, Uya tak hanya fokus mengumpulkan pundi-pundi uang dari kiprahnya di berbagai stasiun televisi. Uya kini tak hanya menjadi presenter, namun juga produser dan tim kreatif dibalik berbagai acara yang dipandunya.
ADVERTISEMENT
Menelisik awal karier Indra Bekti dan Uya Kuya sebagai personel grup vokal era 90an, hingga sukses menjadi presenter papan atas, dan pemilik berbagai bisnis, kira-kira mana dari mereka yang lebih hebat?