Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ini Alasan Kumalasari Mau Jadi Pengacara Guru Ngaji yang Cabuli 10 Santri
9 Mei 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kemarin, mungkin heboh, ya, kan, viral, tiba-tiba Barbie membela kasus pencabulan. Sebenarnya, jujur aja, aku membela itu bukan berarti setuju. Itu heboh banget, aku sampai dihujat," ucap Kumalasari di Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Senin (9/5).
Kumalasari mengaku, dengan menjadi pengacara guru santri pelaku dugaan pencabulan itu, ia ingin bisa memahami mengapa seseorang bisa melakukan tindakan tersebut. Di samping itu, ia bersyukur, melalui kesempatan ini, banyak orang mengetahui bahwa dirinya sudah bekerja sebagai pengacara.
"Viral itu, kan, enggak gampang. Aku, tuh, tipe orang yang lihat momen. Selama ini, aku menangani kasus apa aja, orang tetap aja mencibir, enggak ada yang perhatikan. Giliran yang pencabulan, baru pecah. Nah, pecahnya itulah yang kita harus ambil. Paling tidak, orang tahu, nih, Barbie ini sudah pengacara," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, yang penting, semua, teman-teman semua, sudah tahu, 'Oh, ternyata Barbie enggak halu lagi. Ternyata Barbie itu pengacara. Ternyata Barbie itu punya law firm sendiri.' Ya, mungkin ini sudah saatnya aku publish," tambahnya.
Lantas, jika memang ingin tenar sebagai pengacara, mengapa Kumalasari tak lebih memilih menjadi kuasa hukum para korban dalam kasus tersebut?
"Karena kontroversi itu penting, sih, kalau menurut aku, ya. Aku suka yang kontroversi. Karena apa? Memang, kan, gini, orang itu terkenal karena kontroversi. Kalau aku enggak menangani itu, mungkin orang juga, 'Ah, siapa, sih, Barbie? Enggak menarik,' gitu. Jadi, itulah sisi uniknya aku yang orang, tuh, enggak bisa," ujarnya.
Lebih lanjut, Kumalasari mengaku sesungguhnya tak setuju dengan perbuatan yang telah dilakukan kliennya. Ia, sebagai dirinya sendiri dan bukan pengacara, turut mengecam tindakan pencabulan.
ADVERTISEMENT
"Tapi, kan, hati nurani tidak membela. Hati nurani hancur sekali. Seandainya itu terjadi ke anak gue, gue juga, 'Aduh. Gila, ya.' Enggak kebayang," pungkas Barbie Kumalasari.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI .