Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ini Alasan Omesh Jadikan Mercy Kesayangannya Mobil Darurat buat Pasien COVID-19
6 Juli 2021 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semua berawal dari kesediaan seorang netizen menjadi relawan pengemudi ambulans. Omesh pun kemudian kepikiran untuk menyulap mobilnya menjadi mobil darurat.
“Kebetulan saya ada salah satu mobil yang cukup memadai untuk dijadikan, saya enggak berani bilang ambulans, karena ada syarat tertentu, jadi saya bilang mobil darurat untuk pasien covid,” ucap Omesh, di Kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (6/7).
Omesh tak menampik bahwa mobil tersebut merupakan mobil kesayangannya. Dia mengaku punya alasan mengapa memilih mobil kesayangannya untuk dijadikan sebagai mobil darurat pengantar pasien COVID-19.
“Kalau ditanya kenapa? Yang saya tahu dari dulu, kalau mau memberikan sesuatu berikanlah yang paling kamu sayangi, jadi itu memang yang saya terapi aja,” ucapnya.
“Kebetulan ada jalannya, kebetulan waktunya tepat, saya itu aja sih dari dulu kalau mau beri sesuatu berikan yang terbaik,” tambah Omesh.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Omesh masih berusaha melengkapi mobilnya dengan alat kesehatan yang memadai. Dia bahkan merasakan betul sulitnya mencari alat kesehatan di masa pandemi COVID-19.
“Mungkin saya baru sedikit banget muter jakarta sampai ke daerah Pamulang kemarin, ke daerah Tangerang, cuma susah banget nyarinya dan mahal,” tukasnya.
Kendati demikian, dia juga mengaku mendapat banyaknya bantuan dan dukungan dari orang-orang yang tergerak hatinya. Sehingga armada tersebut kini sudah layak digunakan untuk mengantar pasien COVID-19 yang membutuhkan bantuan.
Berbagai alat kesehatan juga sudah melengkapi mobil itu. Namun mobil tersebut memang tidak diperuntukan bagi pasien kritis.
“Karena kami tidak ada profesional di dalam situ dan harus ada ketentuan standarisasinya. Itu hanya bisa bawa pasien dalam kondisi sadar. Tidak dalam keadaan kritis dan ditemani keluarga pasien,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT