Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Alasan Paragon Pictures Pecat Andibachtiar Yusuf Usai Isu Kekerasan Mencuat
6 Oktober 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sosok sutradara Andibachtiar Yusuf atau yang akrab disapa Ucup ini sempat menjadi sorotan publik usai diduga melakukan kekerasan—yakni menampar, mendorong, dan melontarkan kata-kata kasar—terhadap seorang kru perempuan saat syuting serial Catatan Akhir Sekolah.
ADVERTISEMENT
Saat isu kekerasan mencuat, pihak Paragon Pictures dan Ideasource Entertainment selaku rumah produksi serial Catatan Akhir Sekolah menyatakan sikap. Berpihak kepada korban, keduanya memutuskan hubungan kerja dengan pria yang menyebut dirinya Sutradara Terganteng di NKRI tersebut.
Produser Paragon Pictures, Robert Ronny, mengaku bahwa dirinya mencoba bersikap profesional. Meski Ucup adalah temannya, Robert tetap memutuskan untuk memecat Ucup lantaran pria tersebut diduga telah melanggar kontrak kerja.
"Kami harus bisa bedakan profesionalisme dan teman. Kami masih tetap teman, tapi secara personal dia melanggar kontrak. Pada saat syuting dia melakukan sesuatu hal yang tidak profesional dan itu melanggar kontrak," ungkap Robert Ronny di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Robert mengatakan bahwa kala itu ia merasa melakukan hal yang benar, saat memutuskan hubungan kerja dengan Ucup. Robert juga mengklarifikasi soal tudingan bahwa pihaknya melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak tanpa memberi tahu Ucup.
ADVERTISEMENT
"Kita melakukan apa yang memang benar, apa pun kondisinya. Malam itu juga saya telepon dia langsung dan kita memberikan keputusan ini karena permintaan pihak OTP langsung. Jadi, saya sudah ngomong langsung ke dia," katanya.
Kendati demikian, Robert memastikan bahwa ia dan Ucup masih tetap menjaga hubungan baik. Robert menegaskan bahwa ia telah mengatakan kepada Ucup sebagai teman bahwa apa pun alasannya, kekerasan yang dilakukan adalah salah.
"Hubungan dia sama saya baik-baik saja, karena kita sudah klarifikasi. Tapi saya bilang, apa yang dia lakukan, tuh, salah apa pun alasannya enggak dibenarkan kekerasan main tangan itu. Saya sudah menjelaskan duduk perkaranya seperti itu," beber Robert.
Robert sendiri tak bisa merinci secara detail mengenai kronologi kejadian lantaran ia tidak berada di lapangan saat itu. Hanya saja ia memastikan bahwa pihaknya akan tetap berpihak pada korban.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa ngomong daripada enggak akurat, ya, biar korban yang bicara. Tapi kita terus kontak dengan korban, sih, saat ini dan kita masih nunggu apa lagi yang dia mau lakukan kurang lebih gitu. kita enggak ada statement yang baru, ya, orang kita bersama dengan korban, ya, kita menunggu saja apa yang dia mau lakukan," pungkasnya.
Adibachtiar Yusuf Bantah Lakukan Kekerasan ke Kru Perempuan
Andibachtiar Yusuf sudah buka suara melalui unggahan Instagram terkait isu kekerasan yang menyeret dirinya.
"Saya panjang berdiam bukan karena tak punya respons klarifikasi atau kisah yang ingin disampaikan, saya hanya sedang mengambil posisi melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya sekaligus melihat pergerakan kawan," tulisnya dalam unggahan terbaru di akun Instagram miliknya, Jumat (2/9).
ADVERTISEMENT
Andibachtiar Yusuf, dalam unggahan itu, kemudian berkisah tentang yang belum lama ini menyutradarai serial Catatan Akhir Sekolah. Proses produksi berjalan lancar, hingga terjadi situasi yang, menurut ia, seharusnya bisa diantisipasi di masa persiapan.
"Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi. Saya pernah memaksakan shooting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai dengan kesepakatan," tulisnya.
Adanya masalah dalam proses syuting itu, diakui Andibachtiar Yusuf, membuatnya merasa kesal. Hanya saja, ia meyakini, dirinya tak menampar kru perempuan tersebut, melainkan mendorong.
ADVERTISEMENT
"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja 'kru') untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," tulisnya.
Andibachtiar Yusuf mengaku setelahnya ia langsung kembali melanjutkan syuting. Tiba-tiba, dirinya dihampiri oleh orang tua kru perempuan itu.
"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, 'Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf,' si bapak tampaknya tidak terima," tulis Andibachtiar Yusuf.
Menurut Andibachtiar Yusuf, orang tua kru perempuan tersebut terus memaksanya menjawab. Hanya saja, ia merasa hari makin siang dan pekerjaan syuting harus dituntaskan. Alhasil, dirinya mengabaikan orang tua kru perempuan, kemudian memaksa tim kembali bekerja.
ADVERTISEMENT