Inul Daratista vs Anisa Bahar, Siapa yang Lebih Asyik Goyangannya?

28 Februari 2018 11:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inul Daratista dan Anisa Bahar (Foto: Maria Gabrielle Putrinda, Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Inul Daratista dan Anisa Bahar (Foto: Maria Gabrielle Putrinda, Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2000-an, ada dua nama penyanyi dangdut yang begitu eksis di belantika musik dangdut Indonesia. Mereka adalah Inul Daratista dan Anisa Bahar. Keduanya mampu membuat keberadaan musik dangdut diakui dan digandrungi oleh banyak masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Inul dan Anisa memiliki ciri khas masing-masing dalam membawakan musik dangdut. Inul identik dengan goyang ngebornya, sedangkan Anisa dengan goyang patah-patahnya. Kali ini, kumparan (kumparan.com) akan mencoba merangkum perjalanan karier mereka berdua di dunia hiburan Indonesia. Simak ulasannya di bawah ini, ya!
Yang pertama mari kita bahas Inul Daratista terlebih dahulu. Pemilik nama lengkap Ainur Rokhimah ini sudah memulai kariernya sebagai penyanyi dangdut sejak masih duduk di bangku SMP. Kala itu, ia terpaksa putus sekolah karena lebih memilih bekerja untuk memperbaiki ekonomi keluarga.
Inul Daratista (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Inul Daratista (Foto: Wikimedia Commons)
Ia mulai bernyanyi dari satu panggung ke panggung lain di kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur. Tanpa ia ketahui, aksi panggungnya diabadikan dalam sebuah rekaman video dan disebarluaskan dalam format VCD ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Nama Inul mulai dikenal oleh masyarakat luas sejak saat itu.
ADVERTISEMENT
Pemilik ‘Goyang Ngebor’ ini juga pernah dibayar Rp 1.500,- sampai Rp 2.000,- di awal kariernya. Saat Inul mulai merintis karier di Jakarta, dia harus mengalami perlakuan tidak mengenakan dari seorang pencipta lagu terkenal. Namun, Inul tak pantang menyerah dan terus berusaha. Pada tahun 2003, namanya melonjak berkat album 'Goyang Inul'.
Tak sampai di situ saja, jelang perilisan album perdananya tersebut, Inul mendapatkan pencekalan dari Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama karena tak menyukai goyang ngebor yang dipopulerkan oleh Inul tersebut. Goyangan Inul dianggap mengundang dampak negatif yang berbau pornografi dan merendahkan pamor musik dangdut.
Saat itu, Rhoma yang mengatasnamakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2006, Rhoma mengeluarkan pernyataan di depan anggota DPR RI bahwa dirinya menentang aksi panggung Inul dalam acara dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan artis.
Segala bentuk cekalan tersebut ternyata tak membuat Inul berhenti bersinar. Ia menganggap itu semua hanya sebagai angin lalu saja.
Hingga saat ini, Inul diketahui telah menelurkan sebanyak 8 buah album dangdut, di antaranya adalah 'Goyang Inul' (2003, 'Separuh Nafas' (2004), 'Mau Dong' (2006), 'Ash-Sholaatu' (2006), 'Rasain Lho' (2008), 'Buaya Buntung' (2012), 'Cinta Modal Pulsa' (2014), dan 'The Best of Inul' (2016).
Penyanyi dangdut Inul Daratista (Foto: Instagram @inul.d)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi dangdut Inul Daratista (Foto: Instagram @inul.d)
Selain itu, istri Adam Suseno tersebut juga pernah membawa pulang penghargaan Penyanyi Dangdut Paling Top dari SCTV Music Awards 2014 dan 2015.
ADVERTISEMENT
Setelah sukses menjadi penyanyi dangdut, Inul pun mulai melebarkan sayapnya di dunia bisnis. Ia sukses mendirikan ratusan rumah karaoke bernama 'Inul Vizta' yang tersebar di seluruh kota di Indonesia. Jumlah karyawannya pun mencapai lebih dari 10 ribu orang. Saat ini, Inul tengah disibukkan menjadi juri dan tamu di sejumlah acara pencarian bakat penyanyi dangdut.
Inul Daratista dan wartawan TIME (Foto: Instagram @inul.d)
zoom-in-whitePerbesar
Inul Daratista dan wartawan TIME (Foto: Instagram @inul.d)
Kesuksesan Inul ini tak hanya diakui oleh masyarakat Indonesia saja, namun pelantun lagu 'Buaya Buntung' tersebut juga dilirik oleh media Internasional. Beberapa waktu lalu, Inul pernah mendapat kesempatan untuk diwawancarai oleh majalah Time seputar dunia musik dan perjalanan kariernya yang berliku.
"Identitas Jakarta seperti apa, bagaimana harusnya posisi Indonesia di mata dunia. Gitu deh, banyak. Soal perjalanan karaokeku yang sudah 12 tahun masih eksis, meskipun lawannya menjamur. Tentang musik khas Indonesia, dangdut, sama tentang regulasi atau bagaimana kebijakan Indonesia saat ini," terang Inul beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Anisa Bahar (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anisa Bahar (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Beda Inul, beda pula dengan Anisa Bahar. Pemilik nama lengkap Ani Setiawati merupakan generasi kedua dari keluarga Bahar. Ia memulai kariernya sebagai penyanyi dangdut dengan tampil di acara hajatan dari kampung ke kampung.
Anisa selalu menunjukkan totalitas di setiap penampilannya. Aksi panggung wanita yang kini berusia 41 tahun tersebut bisa dibilang cukup heboh dan menarik perhatian banyak orang lewat goyangannya yang diberi nama goyang patah-patah.
Nama Anisa mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia di awal tahun 2000-an. Beberapa single yang dirilisnya adalah 'Si Kribo', 'Ratu Goyang', 'Show', 'Perasaan', 'Pedih', dan 'Malam Ini'. Hampir sama dengan Inul, goyang patah-patah milik Anisa juga sempat mendapat pencekalan.
Setelah dicekal, ia memutuskan untuk menghilangkan goyangan tersebut dalam setiap penampilannya.
ADVERTISEMENT
Saat berada di puncak popularitas, Anisa harus dihadapkan dengan sebuah permasalahan serius. Di tahun 2003, seorang pria bernama Memo Sanjaya tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa ia telah menikah dengan Anisa sejak tahun 1989. Kala itu, Anisa masih duduk di bangku SMP.
Memo juga membawa serta anak hasil pernikahan siri mereka, Juwita Bahar. Ia meminta Anisa untuk menengok anak bungsu yang telah lama ditinggalkannya tersebut. Namun saat itu, kakak kandung Dewinta Bahar tersebut tak mengaku jika dirinya sudah menikah, apalagi memiliki anak.
Annisa Bahar (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Annisa Bahar (Foto: Munady Widjaja)
Ia mengabaikan pemberitaan tersebut dan tetap fokus menjalani kariernya sebagai penyanyi dangdut. Di pertengahan tahun 2003, Anisa akhirnya menikah dengan seorang perwira polisi yang bernama Dian Esha Fauzan Prasetya.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun setelah kejadian itu, Anisa akhirnya mengaku bahwa Juwita memang benar anak kandungnya dari pernikahan sirinya dengan Memo. Namun ketika ia telah mengakui Juwita sebagai anak, gadis berambut panjang tersebut malah kesal dan tak ingin lagi dihubung-hubungkan dengan Anisa.
Anisa Bahar dan Juwita Bahar (Foto: Munady Widjaja dan Instagram @juwitabahar11)
zoom-in-whitePerbesar
Anisa Bahar dan Juwita Bahar (Foto: Munady Widjaja dan Instagram @juwitabahar11)
Hubungan antara ibu dan anak ini seringkali naik turun. Mereka sempat berbaikan, tapi akhirnya bermusuhan lagi. Anisa pun sudah lama tak menelurkan karya di industri dangdut Indonesia.
Belakangan ini, nama Anisa kembali diperbincangkan oleh publik, namun bukan karena karya yang baru dirilisnya. Melainkan karena ia kembali berseteru dengan Juwita. Ia bahkan tak mau lagi menganggap perempuan kelahiran 1996 itu sebagai anak kandungnya.
"Sekarang sih sudah saya anggap enggak punya anak yang namanya Juwita. Udah dua tahun enggak balik ke rumah, stay di Bandung. Sebagai orang tua saya enggak dihormatin dalam posisi ini, kan saya orang tuanya, berarti dia menganggap saya sudah mati. Ya sudah, saya anggap dia sudah mati, gitu saja," kata Anisa, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT