Iqbaal Ramadhan hingga Pevita Pearce Main di Sandiwara Sastra

7 Juli 2020 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iqbaal Ramadhan. Foto: Regina Kunthi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal Ramadhan. Foto: Regina Kunthi/kumparan
ADVERTISEMENT
Iqbaal Ramadhan hingga Pevita Pearce terlibat dalam program bertajuk Sandiwara Sastra, yang merupakan hasil kolaborasi Titimangsa Foundation, KawanKawan Media dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI. Program ini dirilis secara perdana pada Rabu (8/7) pukul 17.00 WIB di podcast Budaya Kita.
ADVERTISEMENT
Selain Iqbaal Ramadhan dan Pevita, ada puluhan artis lainnya yang terlibat dalam Sandiwara Sastra. Di antaranya adalah Chicco Jerikho, Jefri Nichol, Chelsea Islan, Marsha Timothy, Vino G. Bastian, Widi Mulia, Reza Rahadian, dan Christine Hakim.
Nantinya, beberapa karya sastra Tanah Air akan dialihwahanakan dalam sajian audio. Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq, cerpen Mencari Herman karya Dewi Lestari, cerpen Berita dari Kebayoran karya Pramoedya Ananta Toer, merupakan sabagian dari beberapa karya satra yang dialihwanakan dalam bentuk audio.
Sandiwara Sastra. Foto: Instagram/@happysalma
Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI, Hilmar Farid, mengungkapkan pihaknya sangat mendukung program Sandiwara Sastra. Terlebih, podcast yang kini bisa dinikmati melalui platform streaming digital juga kian populer di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya cerita latar belakang beberapa waktu lalu Mbak Happy dan Yulia datang terus bicara Sandiwara Radio. Saya langsung setuju karena ini proyek penting, karya sastra dalam pembentukan jati diri. Bercerita karya sasta dengan problematikanya,” kata Hilmar dalam konfrensi pers yang digelar kewat sambungan video, Senin (6/7).
Artis Pevita Pearce saat hadir di konferensi pers Selamatkan Hutan Selamatkan Masa Depan di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat, (30/8). Foto: Ronny
Menurut Hilmar, lewat media tersebut karya-karya sastra terbaik bisa kembali dinikmati oleh masyarakat. Lewat Sandiwara Sastra diharapkan bisa memperkenalkan kawula muda terhadap deretan karya sastra di Tanah Air
“Nanti akan ditampilkan secara audio, dan saya kira ini sangat tepat waktu. Sekarang banyak orang ada ketertarikan pada podcast,” tutur Hilmar.
Happy Salma selaku produser, berharap Sandiwara Sastra bisa turut berperan memperkenalkan karya sastra kepada insan muda Tanah Air. Dengan media audio ini, diharapkan karya satra Tanah Air bisa dinikmati oleh publik yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat karya sastra tidak jarang melibatkan banyak hal, ada sejarah, geografi dan antropologi. Oleh karena itu, Titimangsa mengalihwahanakan dengan Sandiwara Sastra. Ini langkah kecil, harapannya mampu memberikan spektrum sastra luas,” tutur Happy.
Artis Happy Salma saat hadir di pembukaan Jewelery di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, (30/10/219). Foto: Dok. Ronny
Sementara itu, Pevita Pearce merasa bangga bisa ikut dilibatkan dalam Sandiwara Sastra. Apaagi ini merupakan pengalaman pertamanya mengisi suara lewat drama audio.
“Biasanya, kan, bukan akting suara tapi kan akting depan kamera. Ini pengalaman yang menyegarkan juga dalam masa pandmei ini mudah-mudahan ini bisa jadi ajakan pada para masyarakat untuk lebih mengenal karya-karya sastra Indonesia,” ucap Pevita.
Christine Hakim begitu antusias bisa terlibat dalam Sandiwara Sastra. Dia bilang, program itu menjadi salah satu pengalaman luar biasa dalam perjalanan kariernya di industri hiburan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
”Enggak ada alasan menolak misi yang sangat mulia ini. Ini adalah proses pembelajaran yang luar biasa, terima kasih, ya lansia dilibatkan. Walaupun lansia, tapi enggak ada kata berhenti untuk terus belajar. Ini kesempatan luar biasa,” kata Christine.
Christine Hakim pemain film Boven Digoel. Foto: Munady/kumparan
Sandiwara Sastra juga dapat didengarkan di Radio Republik Indonesia (RRI) dengan cerita yang berbeda di setiap pekannya. Durasi podcast sendiri berkisar sekitar 30 menit dengan melibatkan tiga sampai empat aktor dalam setiap ceritanya.
Gunawan Maryanto merupakan sutradara yang ditunjuk untuk mengalihwahanakan karya sastra tersebut dalam bentuk audio. Dalam penggarapannya, Sandiwara Sastra juga akan dilengkapi dengan tata musik sehingga bisa semakin dipahami dari segi pemaknaannya.