Ira Wibowo: Pelaku Penganiayaan Siswi di Kalbar Harus Diberi Ganjaran

10 April 2019 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ira Wibowo Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Ira Wibowo Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan penganiayaan siswi SMP oleh siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi perhatian publik. Sejumlah selebriti turut mengomentari kasus itu, salah satunya ialah Ira Wibowo.
ADVERTISEMENT
Pemain film ‘Dilan 1991’ itu mengatakan, pelaku penganiayaan tersebut sudah sepantasnya diproses hukum. Namun, terkait dengan hukumannya, ia menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.
“Pokoknya enggak selayaknya ini dibiarkan tanpa ada ganjaran atau konsekuensi,” kata Ira saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).
Ira Wibowo. Foto: Munady Widjaja
Menurut Ira Wibowo, ganjaran harus diberikan sehingga para pelaku bisa menyadari bahwa perbuatan mereka melanggar hukum. “Mereka harus betul-betul tahu dari hati kalau mereka salah,” tuturnya.
Kendati demikian, Ira menilai, para pelaku juga membutuhkan pendampingan dari psikiater. Keberadaan psikiater tersebut untuk memeriksa psikis dari para pelaku.
“Karena ada sesuatu yang enggak beres dalam dirinya,” tutup Ira Wibowo.
Ira Wibowo Foto: Munady
Dugaan penganiayaan itu berawal saat korban dijemput oleh salah satu siswi SMA untuk menemui kakak sepupu korban. Usai bertemu, korban diajak pergi dan dibonceng oleh sepupunya itu ke suatu tempat.
ADVERTISEMENT
Sementara, siswi SMA yang semula berangkat bersama korban menunjukkan ke arah mana korban dan kakak sepupunya dibawa. Ketika sampai di sebuah lokasi, sudah ada salah satu pelaku yang menunggu.
Pelaku itu menyiram kepala korban dari belakang dengan air. Ada juga yang menarik rambut sambil menendang bagian belakang badan korban.
Ilustrasi Penganiayaan Foto: Pixabay
Peristiwa penganiayaan berakhir saat warga setempat melewati lokasi itu. Melihat warga, para pelaku langsung melarikan diri.
Pelaku penganiayaan berjumlah tiga orang. Namun, diduga terdapat 8 hingga 12 siswi lainnya yang menyaksikan peristiwa itu sambil tertawa. Mereka tak berupaya untuk menolong korban.
Korban tidak mengenal tiga pelaku penganiayaan tersebut. Sebab, kakak sepupunya yang mereka incar untuk dianiaya. Akan tetapi, korban juga ikut dirundung hingga mengalami luka berat.
ADVERTISEMENT