Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Istri Kenang Momen Babe Cabita Berobat di Malaysia: Dokter Sudah Menyerah
1 Mei 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Babe diketahui sempat menjalani perawatan di Kuala Lumpur, Malaysia sebelum akhirnya pulang ke Indonesia dan mengembuskan napas terakhirnya pada 9 April 2024.
Fati mengatakan kondisi Babe usai menjalani pengobatan pertama di Malaysia sempat membaik. Ia bahkan sudah direncanakan untuk menjalani Stem cell.
"November, kan, kita di KL, itu kayak rollercoaster. Kondisi dia sehat, drop, sehat, gitu terus. Sebenarnya endingnya, kan mau stem cell dan kakaknya sudah diambil, tinggal masukin ke almarhum. Dokter juga bilang 'jangan lama-lama ya (buat stem cell) takutnya rusak lagi (kondisi Babe), karena memang Babe sempat sehat, sudah remisi," ungkap Fati saat berbincang dengan dokter Richard Lee.
Bulan Januari Babe kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk berangkat umrah. Ternyata pulang dari umrah, kondisi Babe kembali menurun. Fati pun memutuskan untuk langsung membawa Babe kembali ke KL.
ADVERTISEMENT
"Sempat umrah Januari, pulang umrah istirahat di Indonesia dan aku temani kakaknya buat stem cell collection. Jadwal kembali harusnya Februari akhir, tapi Februari awal kondisinya drop, trombosit 47 ribu, HB 7 jadi kita telekonsul ke dokter di KL harus transfusi dulu sebelum ke KL. Akhirnya kita lebih cepat ke KL dan ternyata sudah menyebar hingga tidak bisa stem cell," bebernya.
Kondisi Babe saat itu terus menurun. Terapi yang harusnya dilakukan rupanya sudah tidak bisa dilakukan karena tubuh Babe sudah tidak merespons obat-obatan. Bahkan menurut Fati ada pendarahan di kepala yang membuat Babe harus menjalani operasi.
"Ada pecah di pembuluh darah kepala dan akhirnya saat itu harus dioperasi untuk mengambil cairan darahnya. Dia sempat kehilangan kesadaran juga hingga harus dioperasi saat itu juga," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dokter Minta Babe Cabita Pulang ke Indonesia karena Sudah Tak Punya Harapan Sembuh
Segala cara sudah dilakukan oleh tim dokter. Bahkan harapan keluarga agar Babe sembuh melalui stem cell pun sudah pupus karena kondisi Babe yang terus menurun.
"Tidak bisa stem cell, tiba-tiba harus operasi kepala, dan penglihatannya juga mulai kabur. Setelah operasi juga sempat koma dan pakai ventilator. Keluarga juga sudah bicara mau dibawa ke mana bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini bulan Maret," kata Fati dengan mata berkaca-kaca.
Meski sempat koma dua hari, Babe bangun di hari ketiga. Menurut Fati, saat itu Babe lupa dengan penyakit yang dideritanya. Fati membiarkan hal tersebut dengan harapan suaminya tetap semangat untuk sembuh.
Namun, ternyata dokter sudah menyatakan bahwa kondisi suaminya sudah pada tahap terminal stage atau kondisi di mana pasien tidak punya harapan sembuh. Dokter bahkan mempersilakan keluarga untuk membawa Babe pulang dan menjalani hari-hari bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
"Sudah enggak bisa (sembuh). Mereka bilang enggak respons dengan apa yang mereka kasih (terapi obat)," ujarnya.
Fati menyebut Babe yang tak tahu kondisinya semakin parah malah menyambut baik usulan dokter untuk pulang ke Indonesia.
"(Kata dokter) Priya, kamu pulang aja ke Indonesia. Di situ aku nangis, pikirku sudah menyerah mereka," kata Fati.
Babe pun dibawa pulang ke Indonesia, namun baru satu jam di rumah kondisinya menurun dan langsung dibawa ke rumah sakit. Hingga akhirnya Babe tutup usia, satu hari sebelum Lebaran.