Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Isyana Sarasvati vs Rara Sekar, Siapa yang Jadi Favoritmu?
20 Desember 2018 20:00 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka merilis single berjudul 'Luruh' pada 15 Desember lalu. Lagu tersebut menjadi salah satu original soundtrack (OST) film 'Milly & Mamet' yang dibintangi oleh Sissy Prescillia dan Dennis Adishwara.
Bicara mengenai kiprah Isyana dan Rara di dunia musik, keduanya memang memilih jalur berbeda. Isyana meniti kariernya melalui jalur utama industri musik Indonesia, sementara Rara berkecimpung di ranah sidestream bersama Banda Neira.
Mengilas balik, Isyana rupanya telah mencintai musik sejak masih kanak-kanak. Kala duduk di kelas 1 SD, perempuan kelahiran 2 Mei 1993 tersebut punya cita-cita menjadi seorang komposer sekaligus menjadi konduktor orkestra.
Beruntung, kedua orang tua Isyana sangat mendukung putri kedua mereka untuk menekuni musik. Dengan demikian, ia tumbuh menjadi gadis yang tak hanya mahir bernyanyi, melainkan juga piawai memainkan sejumlah alat musik, seperti piano, electone, flute, dan saksofon.
ADVERTISEMENT
Lantaran cintanya kepada musik begitu besar, Isyana memutuskan untuk mengikuti audisi untuk masuk ke Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura, ketika duduk di kelas 2 SMA. Ia kemudian lulus audisi dan tak perlu merampungkan SMA untuk menempuh pendidikan di sana.
Tak sia-sia, Isyana berhasil merampungkan pendidikannya dan meraih Best Graduate Award 2015 dari NAFA. Sebelumnya, ia juga telah memenangkan berbagai kejuaraan musik, seperti Grand Prix Asia Pasific Electone Festival pada 2005, 2008, dan 2011.
Perempuan yang kini berusia 25 tahun itu juga menerima Beasiswa RCM Excellence Award dari The Royal College of Music (RCM) London, di bawah Bachelor of Music dengan Honours Funded Degree Programme. Ia kemudian lulus dengan predikat Cumlaude.
ADVERTISEMENT
Sembari menempuh pendidikan tingginya, Isyana Sarasvati mulai menampilkan kemampuan bernyanyinya dengan membuat cover sejumlah lagu terkenal. Dari video-video cover yang diunggahnya di YouTube, ia mulai menarik perhatian bahkan menuai pujian dari publik.
Debut Isyana di industri musik Tanah Air dimulai pada 2014. Kala itu, tepatnya pada tanggal 28 Agustus, ia merilis single berjudul 'Keep Being You'. Berkat lagu itu, namanya semakin dikenal publik.
Melanjutkan kesuksesan 'Keep Being You', Isyana merilis single kedua bertajuk 'Tetap Dalam Jiwa' sebelum meluncurkan album perdana. Berjudul 'Explore!', album yang laris manis di pasaran tersebut memuat 10 lagu, termasuk dua yang telah dirilis lebih dulu.
Sejak naik daun, Isyana tak jarang dibanding-bandingkan dengan Raisa yang telah lebih dulu meraih popularitasnya di industri musik Tanah Air. Desas-desus pun menyebut mereka terlibat perang dingin dan persaingan ketat sebagai primadona baru dunia musik.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, isu tersebut ditepis keras-keras oleh keduanya melalui kolaborasi apik. Pada 30 Maret 2017, keduanya merilis single duet berjudul 'Anganku Anganmu'. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 1 September 2017, Isyana meluncurkan album 'Paradox'.
Selama berkiprah di kancah musik, Isyana telah meraih berbagai prestasi. Beberapa di antaranya, yakni diberi penghargaan sebagai 'Female Singer of The Year' di Indonesian Choice Awards 2016 dan dinominasikan sebagai 'Penyanyi Solo Wanita Pop Terbaik' dalam Anugerah Musik Indonesia 2016 dan 2017.
Jika Isyana Sarasvati meniti kariernya di industri musik sebagai penyanyi solo, Rara Sekar dikenal publik kala menjadi vokalis grup band bernama Banda Neira. Berbeda pula dengan sang adik yang menekuni pekerjaan bermusiknya secara serius sejak awal, Rara hanya iseng ketika menelurkan karya bersama Ananda Badudu.
Rara dan Ananda saling mengenal ketika keduanya bergabung dalam UKM Media Parahyangan (MP). Bakat bermusik kemudian membawa mereka kepada sebuah proyek iseng-iseng.
ADVERTISEMENT
Di sela rutinitas sehari-hari, mereka mencipta lagu. Sebelum Rara pindah ke Bali, keduanya nekat menyewa studio dan merekam empat lagu yang telah tercipta. Keempat lagu itu, yakni 'Di Atas Kapal Kertas', 'Ke Entah Berantah', 'Kau Keluhkan', dan 'Rindu'.
Enam jam cukup bagi Rara dan Ananda untuk merampungkan proses rekaman keempat lagu yang tergabung dalam album mini alias extended play (EP) bertajuk 'Di Paruh Waktu' tersebut. Tanpa ekspektasi berlebih, keduanya mengunggah hasil karya mereka ke SoundCloud, platform distribusi suara online, pada 2012.
Rara maupun Ananda tak menyangka ketika kemudian lagu-lagu mereka didengarkan banyak orang. Tak sekadar didengar, karya tersebut nyatanya mampu membuat tak sedikit orang jatuh hati.
Setelah mendapati bahwa karya mereka mendapat respons di luar dugaan, Rara dan Ananda seketika bersemangat mencipta lagu baru. Keduanya pun sepakat untuk meneruskan proyek iseng-iseng tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian merilis album perdana di bawah label indie Sorge Records pada 13 April 2013. Berjudul 'Berjalan Lebih Jauh', album itu memuat 10 lagu yang menyajikan paduan antara suara merdu Rara dan petikan gitar sekaligus lantunan suara Ananda.
Masih di bawah label yang sama, Banda Neira merilis album kedua berjudul 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' pada 29 Januari 2016. Hanya saja, sepak terjang grup musik itu harus terhenti lantaran Rara dan Ananda memutuskan untuk bubar pada 23 Desember 2016.
Kala bertandang ke kumparan tak lama setelah Banda Neira mengumumkan bubarnya mereka, Ananda menampik dugaan bahwa perjalanan karier mereka berakhir lantaran Rara tinggal di Selandia Baru sementara dirinya di Indonesia. Sayangnya, ia juga enggan membocorkan alasan mengapa Banda Neira tak lagi meneruskan perjalanan mereka di kancah musik.
ADVERTISEMENT
Kembali bicara tentang Isyana Sarasvati dan Rara Sekar, siapa yang lebih kamu suka, sang kakak atau si adik?