Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presenter sekaligus desainer, Ivan Gunawan, turut berduka atas meninggalnya Didi Kempot pada Selasa (5/5). Didi mengembuskan napas terakhir di usia 53 tahun, akibat serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Saat memandu acara Brownis, lelaki yang akrab disapa Igun tersebut bercerita bahwa era popularitas Didi Kempot meledak di tahun 2019. Antusias para penggemar dari segala kalangan pun terbilang cukup besar.
“Semua orang keracunan 'ambyar'. Di tahun sebelum ini, kita enggak pernah tahu masanya mas Didi Kempot. Tapi, 2019 kita lihat mas Didi Kempot dalam 30 hari, mungkin lebih dari 30 kali dia manggung, karena antusias penggemarnya luar biasa,” kata Ivan Gunawan pada Selasa (5/5) siang.
Mantan kekasih Rossa ini berpendapat, Didi Kempot memiliki gaya berpakaian khas dan berbeda dari penyanyi Indonesia lainnya. Selama ini, selain bernyanyi, Didi juga melestarikan budaya Jawa dengan lagu bahasa daerahnya dan busana yang ia kenakan.
ADVERTISEMENT
“Beliau juga punya style berpakaian yang berbeda di antara penyanyi yang lainnya. Konsisten dengan menggunakan beskap dari Jawa,” tutur Igun.
“Itu kalau aku melihat bahwa mas Didi benar-benar mencintai daerah asalnya, dan ingin terus melestarikan daerah asalnya. Sampai akhirnya, menjadi identitas yang tidak bisa kita lupakan,” imbuhnya.
Ivan Gunawan kemudian mengungkap momen terakhirnya bertemu dengan Didi. Kala itu, ia dan Didi sama-sama menghadiri acara ulang tahun salah satu stasiun televisi.
“Waktu itu, asisten yang bantuin mas Didi itu teman-teman saya waktu saya menari di wayang orang Barata. Jadi, memang yang aku tahu bahwa mas Didi itu sering merangkul sahabat-sahabat lamanya untuk ada di dekat Beliau, karena jam terbangnya sangat tinggi, jadi butuh orang untuk membantu dan men-support dia,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT