Jadi Produser, Prilly Latuconsina Ingin Buat Film Drama Bertema Mental Health

6 Maret 2020 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prilly Latuconsina di Konferensi Pers Jelajah Nussa 2020, Usmar Ismail Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (22/10). Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prilly Latuconsina di Konferensi Pers Jelajah Nussa 2020, Usmar Ismail Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (22/10). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Artis Prilly Latuconsina memulai karier di dunia hiburan dengan bermain sinetron. Dari layar kaca, perempuan 23 tahun itu bermain film layar lebar, Danur, Matt & Mou, dan Hangout.
ADVERTISEMENT
Tidak mau cuma berakting, Prilly Latuconsina sedang mencoba peruntungan menjadi produser film layar lebar. Baru-baru ini, dia membocorkan kapan film yang diproduksinya akan rilis.
"Sekarang lagi proses penulisan skrip, doain kalau enggak ada halangan, Agustus ini udah produksi. Ini pengalaman pertama aku dipercaya untuk memproduseri film," ungkap Prilly ketika ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (5/3).
Prilly Latuconsina saat konferensi pers Indonesia Movie Actors Awards 2020, Kamis (5/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Prilly mengaku tidak punya pengetahuan lebih mengenai cara menjadi produser film. Namun, ia yakin, proyek film yang diproduserinya akan sukses.
"Karena memang, aku harus nekat. Kalau bukan aku sendiri yang memantapkan diri, siapa lagi gitu? Menurut aku, untuk zaman sekarang, kita jangan takut dan berpikir apakah film ini bakal laku atau enggak," tutur Prilly Latuconsina.
ADVERTISEMENT
Di film itu, Prilly juga akan turut berperan. Namun, ia belum mau memberi tahu siapa saja artis yang akan menjadi lawan mainnya.
Prilly Latuconsina sebagai Risa Saraswati. Foto: Muhammad Haikal/kumparan
Film pertama yang diproduseri Prilly mengusung genre drama. Dia akan mengangkat soal kesehatan mental yang kini sedang menjadi isu hangat.
"Aku mengangkat tentang Mental Health. Kebetulan, teman-teman di sekitar aku banyak yang sebenarnya mempunyai penyakit mental, tapi mereka enggak berani (bilang)," kata Prilly.
"Aku berani jamin, ceritanya sangat relatable sama kehidupan remaja, pergaulan bebas, dan lain-lain," tutup Prilly Latuconsina.