Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika baru ditangkap oleh Satresnarkoba Polrestro Jakarta Selatan dan mendekam di kantor polisi, ia sempat menangis di hadapan publik saat kasusnya pertama kali diungkap oleh pihak kepolisian.
Namun, kini kondisi itu berubah. Ia tampak lebih sehat dan murah senyum. Nichol mengaku melakukan banyak hal selama menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur, Jakarta Timur.
"Pasti ada proses kontemplasi, mikir-mikir sendiri, bercermin di tempat rehab, apa yang selama ini udah dilakukan sampai kayak gini," kata Jefri Nichol saat ditemui usai sidang.
"Dan emang udah sadar sih, kebodohan itu yang udah gue lakuin. Dan emang udah harus tanggung jawab sih sama perbuatan," imbuhnya.
Cowok berusia 20 tahun itu mengaku alasannya berani mengonsumsi narkotika jenis ganja sebanyak dua kali karena ia mengalami kondisi susah tidur.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut sempat membuatnya sulit untuk berkonsentrasi dan mengganggu pekerjaannya.
"Karena susah tidurnya udah ke tahap mengganggu kerjaan sih. Kalau kurang tidur emang susah konsentrasi, apalagi kemarin persiapan tinju enam jam per hari. Untuk latihan tinju kan butuh istirahat cukup dan olahraga, makan teratur, kalau enggak tidur, udah lah pasti enggak konsen lah," terangnya.
Kini, semenjak menjalani rehabilitasi di panti rehabilitasi, pemain film 'Hit & Run' itu bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ia sudah memiliki rencana agar mudah tidur tanpa harus kembali mengonsumsi narkoba.
"Punya cara sendiri, menyibukkan diri sendiri. Olahraga, itu ngebantu banget, kalau enggak bisa tidur kan harus capek, baru bisa tidur," pungkas Jefri Nichol .
ADVERTISEMENT