Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
James Franco dan Christian Bale, Dua Aktor Terbaik di Golden Globes
8 Januari 2019 18:29 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain sama-sama peraih penghargaan di Golden Globes di kategori yang sama, keduanya juga memiliki banyak kesamaan dalam karier dan kehidupan pribadi.
Title0 char leftitle0 char lefteperti apa? Mari bandingkan Franco dan Bale dalam berbagai aspek. Salah satunya, mereka kerap melakukan hal gila demi sebuah peran.
1. Karier
Nama James Franco mulai terkenal sejak dia bermain dalam film biopik ‘James Dean’ (2001). Franco menyambut peran tersebut dengan bangga dan ia pun melakukan pendekatan karakter yang cukup ekstrem.
Ia yang sebenarnya tidak merokok mulai mengikuti kebiasaan James Dean merokok dua bungkus per hari. Selain itu, ia juga belajar cara bermain gitar, mengendarai motor, dan mewarnai kuning rambutnya.
Franco juga melakukan riset terhadap sosok James Dean selama berbulan-bulan, mulai dari membaca buku-buku biografinya hingga menonton film-film yang diperankan James Dean.
ADVERTISEMENT
“Kuputuskan semua komunikasi dengan teman, pacar, dan keluarga. Aku menjadi penyendiri. Kepalaku hanya berisi James Dean, James Dean, dan James Dean,” katanya seperti dikutip USA Today.
Berkat dedikasinya memerankan James Dean, Franco memenangkan Golden Globe Awards pertamanya. Ia pun mendapat nominasi dari Emmy Awards dan Screen Actors Guild Awards karena aktingnya itu.
Franco juga terkenal berkat perannya sebagai Harry Osborn di trilogi ‘Spider-Man’ (2002). Karya-karyanya bersama sang sahabat dekat, Seth Rogen, diapresiasi banyak orang, seperti ‘Pineapple Express’, ‘The Interview’, dan ‘Sausage Party’.
Namun, film terbaik Franco adalah ‘127 Hours’ (2010) yang bercerita tentang kisah hidup pemanjat gunung profesional Amerika Serikat, Aaron Ralston. Berkat kepiawaianya, Franco dianugerahi nominasi Academy Awards, Golden Globe Awards, serta belasan penganugerahan film bergengsi lainnya.
ADVERTISEMENT
Enam tahun berselang, Franco dipercaya menjadi sutradara, produser, dan pemeran utama di film ‘The Disaster Artist’ yang bercerita tentang proses penggarapan salah satu film terburuk di dunia, ‘The Room’. Memerankan Tommy Wiseau, ia sukses memenangkan kategori ‘Best Actor - Motion Picture Musical or Comedy’ di Golden Globe Awards 2018.
Sama seperti James Franco, nama Christian Bale juga mulai terkenal di industri film Hollywood sejak ‘American Psycho’ rilis di Sundance Film Festival pada 1999. Bale kala itu memerankan seorang pembunuh berantai bernama Patrick Bateman
Demi memerankan Bateman, Bale harus melakukan riset selama berbulan-bulan, menghitamkan kulit, serta menjalani rutinitas olahraga yang berat. Ia pun menjaga jarak dengan pemeran lain dan kru agar bisa lebih leluasa mengeluarkan sisi jahat dari dalam dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pada 2004, Bale lagi-lagi melakukan pendalaman karakter yang ekstrem di film ‘The Machinist’. Demi tokoh Reznik yang digambarkan bertubuh kurus kering, Bale menghilangkan lemak di tubuhnya hingga 28 kilogram dengan cara hanya minum kopi dan makan satu apel setiap hari.
Di akhir proses syuting, berat badan Bale hanya 55 kilogram, namun ia mengaku banyak melakukan meditasi agar pikirannya tenang dan tidak mengalami penyakit berat. Ia mengatakan bahwa proses diet ketatnya terinspirasi dari Robert De Niro kala harus memerankan Jake LaMotta di film ‘Raging Bull’ (1980).
Berselang satu tahun, Bale menerima tantangan dari sutradara Christopher Nolan untuk memerankan Bruce Wayne atau Batman di film ‘Batman Begins’. Agar bisa terlihat berotot, Bale menaikkan bobot tubuhnya yang semula hanya 55 kilogram di film ‘The Machinist’ menjadi 86 kilogram kurang dari satu tahun.
ADVERTISEMENT
Kegilaan Bale masih terus berlanjut ketika ia memenangkan Golden Globe Awards dan Academy Awards pada 2011 berkat peran sebagai Dicky Eklund di film ‘The Fighter’ (2010). Dalam film tersebut, Bale harus menurunkan berat tubuhnya hingga 72 kilogram.
Sebelum memenangkan kategori ‘Best Actor - Motion Picture Musica or Comedy’ di Golden Globe Awards 2019 berkat film ‘Vice’ (2018), Bale sempat sekali lagi melakukan diet ekstrem demi film ‘American Hustle’ (2013). Secara sengaja, Bale menaikkan berat tubuhnya hingga hampir menyentuh 100 kilogram dan bahkan menderita penyakit pengherniaan cakera spina.
2. Proyek setelah menang Golden Globes
Setelah sukses mendapat beragam penghargaan berkat film ‘The Disaster Artist’, Franco berhenti tancap gas dalam menelurkan berbagai karya hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Kerja keras memang perlu, tapi aku butuh keseimbangan. Aku tak bisa jadikan hasil kerja atau apa pun yang terjadi di luar sebagai kebahagiaan, memang aneh tapi aku butuh kebahagiaan spiritual,” kata Franco seperti dikutip CBS.
Ya, pada 2018 Franco hanya berperan di film-film seperti ‘Future World’ dan ‘Kin’. Tahun ini, Franco akan dipastikan bermain di film ‘Arctic Justice’ dan beberapa film yang belum diberi tahu tanggal rilisnya, termasuk biopik ‘Bukowski’.
Setelah sukses dengan ‘Vice’ (2018), tahun ini Bale akan berperan di film biopik ‘Ford vs Ferrari’. Rencananya film itu akan tayang pada Juni mendatang.
Belum ada yang tahu pendekatan ekstrem apa yang dilakukan Bale untuk film tersebut. Namun, ia akan memerankan pembalap legendaris Ford, Ken Miles.
ADVERTISEMENT
Ia akan beradu peran dengan Matt Damon yang memerankan sosok Carrol Shelby, sang pencipta Ford AC Cobra dan Mustang yang melegenda. Ada pula bebeberapa nama besar yang menemani Bale dan Damon, seperti Caitriona Balfe, Jon Bernthal, dan Remo Gerore.
3. Kegiatan sosial
Franco sempat aktif menjadi volunteer sebagai perawat anak-anak berpenyakit serius di Art of Elysium. Franco sangat berdedikasi dan ia pun sempat menerima penghargaan 'Spirit of Elysium' karena itu.
Di tahun yang sama, ia menandatangani kaus dari Yoshiki Foundation demi memberi donasi pada korban tsunami Jepang. Ia juga diberi penghargaan Piaget Awards oleh pusat penelitian AIDS di Museum of Modern Art.
Ia memang sangat peduli pada para penyandang AIDS. Franco sekali lagi berdonasi lewat pertunjukan ‘Of Mice and Men’ yang digelarnya pada 2014.
ADVERTISEMENT
Meski kerap melakukan hal ekstrem dalam mendalami karakter di film, Bale dikenal sebagai suami yang cukup baik. Ia menikahi make up artist dan asisten pribadi dari Winona Ryder, Sandra Blazic atau Sibi. Bale dan Sibi telah memiliki dua anak, Emmaline dan Joseph.
Ayah Bale, David Bale, merupakan seseorang yang sangat aktif berkegiatan sosial. Karenanya, Bale pun juga terpengaruh dan mengikuti berbagai organisasi sosial, seperti Sea Shepherd Conservation Society, Greenpeace, dan World Wildlife Fund.
Ia dan Sibi bahkan tergabung sebagai jajaran direksi di Dian Fossey Gorilla Fund. Organisasi tersebut aktif bergerak dalam memberi konservasi bagi hewan gorila yang habitatnya mulai terancam peradaban manusia.
4. Masalah hukum
Pada 2014, gadis berusia 17 tahun mem-posting screenshot kala dirinya dan Franco berbalas pesan di Instagram. Dalam pesan tersebut, Franco mengajak sang gadis tidur di sebuah kamar hotel.
ADVERTISEMENT
Franco pun mengakui perbuatannya tersebut. Ia bahkan meminta maaf secara terang-terangan melalui Twitter. Namun, gadis tersebut tidak bisa melakukan tindak pidana pada Franco. Sebab, insiden memalukan tersebut terjadi di New York dan sang gadis telah dianggap dewasa karena berusia 17 tahun.
Pada 22 Juli 2008, Bale ditangkap di London, Inggris, karena dituduh menyerang ibu dan adiknya, Jenny dan Sharon. Karena laporan dari mereka berdua, Bale pun sempat mendekam dipenjara selama empat jam.
Bale akhirnya dibebaskan dengan uang jaminan dan penyelidikan pun ditunda. Sebab, Bale menampik tuduhan tersebut. Akhirnya, pada 14 Agustus 2008, polisi memutuskan untuk tidak lagi melakukan penyelidikan. Polisi menganggap tidak ada bukti kuat yang bisa membuat Bale ditahan.
ADVERTISEMENT