Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
James Franco Dituduh 5 Wanita Telah Melakukan Pelecehan Seksual
12 Januari 2018 18:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, James Franco membawa pulang penghargaan Golden Globe 2018 untuk kategori 'Best Actor – Motion Picture Musical or Comedy'.
ADVERTISEMENT
Ia meraih penghargaan dari ajang bergengsi tersebut atas aktingnya di film 'The Disaster Artist', film biographical comedy-drama yang ia sutradarai dan produseri bersama Vince Jolivette, Seth Rogen, Evan Goldberg, dan James Weaver.
Namun, ada kabar mengejutkan yang menyeret namanya. Franco dikabarkan melakukan pelecehan seksual atau perilaku tidak pantas terhadap lima orang wanita, beberapa di antaranya adalah murid di sekolah akting yang dimilikinya, Studio 4.
Dilansir LA Times, beberapa korban Franco mengatakan bahwa mereka melihat Franco melakukan 'penyalahgunaan kekuasaan'.
Kelimanya memberanikan diri untuk buka suara ketika mereka melihat Franco menghadiri Golden Globes Awards 2018 dengan pin 'Time's Up' di kerahnya. Pengunaan pin itu sendiri dimaksudkan sebagai bentuk dukungan kampanye kemanusiaan yang memerangi pelecehan seksual di industri film dan tempat-tempat lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu tentu memicu para korban untuk bersuara, beberapa di antaranya adalah Sarah Tither-Kaplan dan Violet Paley yang mengungkap isi hati mereka di Twitter.
Menurut pengakuan Tither-Kaplan, sekitar 3 tahun lalu, saat ia melakukan adegan seks dengan Franco untuk sebuah film, pemain film '127 Hours' itu melepas pelindung plastik yang dipasang pada kelamin Tither-Kaplan saat melakukan simulasi seks oral.
Paley juga mengalami hal yang sama. Lewat sebuah tweet dari akun Twitter-nya, Paley menuliskan bahwa Franco pernah mendorong kepalanya ke bawah untuk melakukan seks oral saat keduanya berada di dalam mobil.
Selain itu, mereka juga mengaku bahwa Franco pernah marah saat keduanya menolak untuk melepas pakaian mereka dan memperlihatkan payudara mereka saat sedang melakukan pemotretan. Kala itu, Franco mengajar kelas akting di Studio 4.
Pengacara Franco, Michael Plonsker, mengatakan bahwa Franco membantah tuduhan tersebut. Perwakilan humas Franco dari agensi Slate-PR juga memperkuat pernyataan Franco dengan merujuk pada wawancara Franco saat dia sedang menjadi bintang tamu di acara 'The Late Show with Stephen Colbert'.
ADVERTISEMENT
"Hal-hal yang aku dengar di Twitter itu tidak akurat," ucapnya kala itu. "Aku benar-benar mendukung orang-orang yang ingin bersuara karena mereka sudah bungkam cukup lama. Aku tidak ingin mereka diam saja. Ini adalah hal baik yang aku dukung."
Tak hanya itu, aktris Ally Sheedy juga mendukung tuduhan pelecehan seksual yang ditujukan pada pengisi suara rubah berwarna merah di film animasi 'The Little Prince' itu. Saat nama Franco disebut sebagai pemenang di Golden Globes 2018, Sheedy menyinggung Franco lewat tweet dari akun Twitter-nya yang kini telah dihapus.
"Kenapa James Franco diperbolehkan masuk?" tulisnya. "James Franco menang. Tolong jangan tanya kenapa aku meninggal dunia film atau televisi."
Sedangkan aktris Rose McGowan yang juga seorang aktivis yang menentang keras kekerasan seksual di industri hiburan mengatakan bahwa Hollywood sangat selektif dan tuli terhadap perilaku Franco.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Paley kembali menuliskan sebuah tweet yang menyatakan bahwa Franco telah meminta maaf padanya dan wanita-wanita yang menjadi korbannya. Namun, Paley memilih untuk tidak memaafkan Franco kecuali ia mau menyumbangkan seluruh uang yang ia dapat dari film 'The Disaster Artist' pada Rape, Abuse & Incest National Network (RAINN), organisasi antikekerasan seksual terbesar di Amerika Serikat.
Sampai sekarang, Franco belum memberikan jawaban atas permintaan Paley tersebut.