Jatuh Bangun Karier dan Kehidupan Krisdayanti

14 Juni 2018 12:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krisdayanti dulu dan sekarang. (Foto: Instagram @krisdayantilemos; baladabocahdesa.blogspot.com)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti dulu dan sekarang. (Foto: Instagram @krisdayantilemos; baladabocahdesa.blogspot.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah era digital yang mempermudah berbagai macam hal ini, seseorang bisa dengan mudah mencari ketenaran melalui banyak platform, seperti Twitter, Instagram, dan YouTube. Kemudahan seperti itu tak pernah didapatkan oleh penyanyi senior Krisdayanti di era '80-an saat dia pertama kali mencoba peruntungan di dunia hiburan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Krisdayanti mulai dari tinggal di rumah petak hingga sekarang dirinya sukses menjadi seorang diva patut diacungi jempol. Karya-karyanya pun tak mati termakan zaman. Hingga tiga dekade, karya-karyanya layak untuk diapresiasi.
Oleh karena itu, kumparan akan mengajakmu mengenang jatuh bangun karier dan kehidupan Krisdayanti sejak era '80-an hingga kini.
1. Rumah petak di Tebet hingga Asia Bagus
Krisdayanti (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti (Foto: Munady Widjaja)
Krisdayanti bersama dua saudara perempuannya, Yuni Shara dan Kartika Sari, lahir dan dibesarkan oleh keluarga seniman yang kurang mampu di Batu, Jawa Timur. Selain penghasilan keluarganya yang pas-pasan, saat Krisdayanti berusia 2 tahun, kedua orang tuanya bercerai. Dia terpaksa tinggal di kediaman sang nenek hingga usianya 8 tahun.
Berbekal uang Rp 350 ribu, sang ibu memberanikan diri untuk membawa keluarga kecilnya ke Jakarta pada 1984. Bekerja sebagai pegawai salon, sang ibu berhasil menyewa rumah petak satu ruangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Meski hidup pas-pasan, sang ibu tetap berusaha menyalurkan bakat seni Krisdayanti dengan memasukkannya ke Sanggar Merah Putih yang dipimpin oleh Toto Sugiarno. Sanggar itu pula yang memberikan Krisdayanti banyak kesempatan menyanyi serta menjadi pengisi suara di film anak-anak 'Megaloman' di usia 9 tahun. Kala itu, Krisdayanti dibayar sebesar Rp 15 ribu.
Pada 1990, James menggaet Krisdayanti untuk masuk dapur rekaman menyanyikan lagu ‘Kisah Cinta Kita’. Lagu tersebut yang adalah soundtrack film ‘Catatan Si Emon’.
Pada 1991, Krisdayanti tampil di ajang pencarian bakat ‘Cipta Pesona Bintang’ dan keluar sebagai juara. ‘Cipta Pesona Bintang’ pula yang akhirnya membuat Krisdayanti semakin terkenal hingga mampu merilis single solo profesional petamanya yang berjudul ‘Datang dan Pergi’. Tak hanya itu, Krisdayanti juga sempat terpilih sebagai salah satu GADIS Sampul.
ADVERTISEMENT
Dua tahun berselang, Krisdayanti mencoba peruntungannya di ajang pencarian bakat 'Asia Bagus' bentukan Fuji Television. Tembus hingga grand final di Tokyo, Jepang, single ‘Learning From Love’ ciptaan Younky Soewarno dan Tengku Malinda yang dibawakan Krisdayanti sukses membuat sang diva ddinobatkan sebagai juara umum.
Krisdayanti (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Semakin dikenal di industri musik internasional, Krisdayanti pun memenangkan sebuah piala dari FIDOF Awards di Bucharest, Rumania, untuk kategori ‘Artis Muda Berbakat’ pada 1993.
Kembali ke Tanah Air, piala-piala yang telah diraihnya di kancah internasional ternyata tak memudahkan langkahnya dalam mencari label rekaman. Krisdayanti justru aktif tampil sebagai aktris di beberapa sinetron, seperti ‘None’, ‘Cemplon’, dan ‘Saat Memberi Saat Menerima’.
Butuh waktu lebih dari dua tahun hingga akhirnya Warner Music Indonesia mau meminang Krisdayanti. Di bawah labet tersebut, ia pun merilis album profesional perdananya yang bertajuk ‘Terserah’ (1996).
Krisdayanti (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
2. Pernikahan Krisdayanti dan Anang Hermansyah
Lima tahun menjalin hubungan asmara, pada 22 Agustus 1996, Krisdayanti memutuskan untuk menikah muda--yakni di usia 21 tahun--dengan rocker asal Jember, Anang Hemansyah. Demi membiayai pernikahan, Krisdayanti dan Anang mencoba membuat demo album yang kemudian menarik minat produser Handy Wijaya.
Album duet perdana mereka yang bertajuk ‘Cinta’ akhirnya rilis pada 1996 dan laku terjual hingga lebih dari satu juta kopi di pasaran. Mereka juga sukses menelurkan tujuh album duet bersama. Selain itu, karier keartisan Krisdayanti pun tak kunjung luntur setelah menikah. Hal itu terbukti dari kemenangan keduanya di ajang pencarian bakat 'Asia Bagus 1997' yang digelar di Odaiba, Jepang.
Dengan berbagai single hebat, seperti ‘Berartinya Dirimu’, ‘Di Hati’, dan ‘Dua Hati’, .Krisdayanti dan Anang bahkan memenangkan AMI Awards 1997 untuk kategori ‘Album Pop Terbaik’.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang, pasangan yang telah dikaruniai dua orang anak itu disebut-sebut sebagai pasangan duet suami-istri tersukses di Indonesia. Pada masanya, mereka sering disebut sebagai ikon ideal keluarga selebriti dan bahkan pernah didaulat sebagai ‘Simbol keluarga harmonis nasional’ oleh Departemen Kesehatan RI. Krisdayanti juga membuktikan diri sebagai penyanyi muda yang tetap sukses berkarya di industri hiburan meski telah memiliki suami dan anak.
Sayang, Krisdayanti dan Anang bercerai di tahun 2009. Kini, Kridayanti sudah berumah tangga dengan Raul Lemos, sedangkan Anang telah menikah dengan penyanyi Ashanty.
Krisdayanti dan Anang Hermansyah dulu. (Foto: baladabocahdesa.blogspot)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti dan Anang Hermansyah dulu. (Foto: baladabocahdesa.blogspot)
3. Konser tunggal perdana hingga 3 Diva
Setelah menikah dengan Anang, karier Krisdayanti pun melesat. Pada 20 September 2001, Krisdayanti menggelar konser tunggal perdananya yang bertajuk ‘Konser KD’ di Plenary Hall, JCC, Senayan, Jakarta Selatan. Konser tersebut melibatkan Erwin Gutawa sebagai penata musik serta Jay Subiyakto sebagai penata panggung. Tiket konser yang berhasil terjual habis membuat Krisdayanti dinobatkan sebagai penyanyi wanita terpopuler di era itu.
ADVERTISEMENT
Bermula dari konser tunggal, kerja sama Krisdayanti dan Erwin Gutawa pun berlanjut. Pada 2004, Erwin menjadi produser untuk album solo ke-6 Krisdayanti yang bertajuk ‘Cahaya’.
Jika dahulu Krisdayanti dikenal dengan lagu-lagunya yang bertempo lambat dan mendayu-dayu, Erwin memperkaya nuansa musik di album ‘Cahaya’ dengan menambahkan unsur musik country, RnB, dan dance. Dari sana, terciptalah banyak lagu apik, seperti ‘Pilihlah Aku’, ‘Cobalah Untuk Setia’, dan ‘Mahadaya Cinta’, yang sukses membuat album tersebut terjual hingga 160 ribu keping dalam waktu dua hari.
Pada 2006, Erwin dan Jay kembali berinovasi dengan mempertemukan Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya dalam trio bernama 3 Diva. Sukses menggelar konser di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia, pada tahun yang sama, Erwin merampungkan album perdana 3 Diva yang bertajuk ‘Semua Jadi Satu’.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hubungan antara 3 Diva, Erwin, dan Jay merenggang pada akhir 2007. Bermula dari pemutusan kontrak kerja secara sepihak, Erwin dan Jay protes dan menilai 3 Diva kurang profesional. Akhirnya, 3 Diva pun tetap berdiri dan merampungkan satu album lagi bertajuk ‘3 Diva’ pada 2008 tanpa bantuan Erwin atau pun Jay.
4. Buku memoar hingga perceraiannya dengan Anang
Meski kelihatannya rumah tangga Krisdayanti dan Anang baik-baik saja, lewat album ‘Dilanda Cinta’ seolah memperlihatkan bahwa keduanya seperti sedang mencoba membenarkan masalah-masalah yang terjadi.
Selain itu, pada bulan yang sama, Krisdayanti merilis album solo bertajuk ‘Aku Wanita Biasa’. Album tersebut berisikan lagu-lagu lama miliknya yang didaur ulang serta dua lagu baru, ‘Aku Wanita Biasa’ dan ‘Jangan Biarkan Cinta Menangis’, yang bernuansa patah hati.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan album ‘Aku Wanita Biasa’, Krisdayanti juga merilis sebuah buku memoar bertajuk ‘My Life, My Secret’. Dalam buku tersebut, Krisdayanti secara gamblang menceritakan rahasia-rahasia besarnya selama berkarier di industri hiburan, mulai dari operasi plastik hingga narkoba yang sempat melilitnya saat masalah rumah tangga dengan Anang muncul.
Krisdayanti. (Foto: Instagram @krisdayantilemos)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti. (Foto: Instagram @krisdayantilemos)
Pada 22 Oktober 2009, Krisdayanti dan Anang pun resmi bercerai. Keretakan rumah tangga mereka mengegerkan banyak pihak, terlebih karena kemesraan yang selalu keduanya perlihatkan di media selama 13 tahun sebagai pasangan suami-istri. Setelah bercerai, hak asuh kedua anak Krisdayanti pun jatuh ke tangan Anang.
Sejak 2011, Krisdayanti sudah menikah lagi dengan pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos. Dari pernikahannya yang ke-2, Krisdayanti kembali dikaruniai dua orang anak, Ariannha Amora Lemos dan Kellen Alexander Lemos.
Krisdayanti dan keluarga (Foto: Instagram @krisdayantilemos)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti dan keluarga (Foto: Instagram @krisdayantilemos)
Meski awalnya ia mengaku ingin fokus mengurusi keluarga dan pindah ke Timor Leste, Krisdayanti sepertinya tak bisa terlalu lama berhenti bermusik. Tujuh tahun berpisah, pada 3 Mei 2015, Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto kembali membantu Krisdayanti dalam membuat konser tunggal ketiganya di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, Melly Goeslow menunjuk Krisdayanti untuk menyanyikan single soundtrack film ‘Surga yang Tak Dirindukan’. Lagu tersebut sukses memenangkan kategori ‘Original Soundtrack Terbaik’ di ajang penganugerahan Indonesian Box Office Movie Awards 2016. Pada Juli 2016, Krisdayanti pun kembali merilis dua single sekaligus di platform digital, ‘Sleep to Dream’ dan ‘In Love Again’.