Java Jive 23 Tahun Menjaga Kekompakan

3 Maret 2017 10:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Java Jive (Foto: Instagram @javajivebandofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Java Jive (Foto: Instagram @javajivebandofficial)
Dewa 19, Base Jam, Wayang, Stinky, dan Boomerang merupakan beberapa nama band Indonesia yang pernah berjaya pada masanya di era 90-an. Sayangnya, beberapa band tersebut sudah jarang sekali terdengar di belantika musik Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Java Jive adalah salah satu band yang tetap eksis di industri musik Indonesia hingga kini. Bahkan, setelah 23 tahun berkarya, band yang digawangi Capung, Noey, Tony, Edwin, Fatur, dan Danny ini juga tidak pernah 'gonta-ganti' personel. Kira-kira, apa rahasianya?
"Itu (musik) udah jadi bagian dari hidup kita. Kita enggak bisa jadi accounting dan enggak bisa jadi pemain saham. Saya gitaris, dia (Danny) vokalis. Kalau kata orang Jawa ya harus 'nerimo' dulu. Karena musik sudah jadi bagian dari hidup kita," ungkap Capung ketika dijumpai di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
Dani dan Capung Java Jive. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dani dan Capung Java Jive. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
Bagi Java Jive, kebersamaan selama lebih dari 20 tahun sudah cukup membuat mereka bukan hanya sekadar rekan kerja, melainkan sebuah keluarga.
ADVERTISEMENT
"Kebersamaan selama 23 tahun ini membuat kita menjadi saudara. Sebenernya saya kesel kalau datang ke suatu acara cuma kita berdua (Danny dan Capung). Tapi ya, kita fun aja kalau saudara kita lagi enggak bisa. Kan, kita sudah bukan teman lagi," ucap Danny menimpali.
"Kalau dulu kita adalah band of players, ikatan pemain. Tapi, selama 23 tahun ini, kita bergeser menjadi band of brothers, ikatan persaudaraan. Itu yang membuat kita masih bertahan hingga saat ini, " tambahnya.
Sebagai musisi yang masih mampu bertahan di dua era yang berbeda, Capung dan Danny merasa sedih melihat kawan-kawan seangkatannya yang telah bubar dan tak terdengar lagi kabarnya. Namun, mereka masih bersyukur karena masih ditakdirkan bersama.
ADVERTISEMENT
"Emang enggak gampang (mempertahankan band), banyak sandungannya, baik itu ego atau masalah ekonomi. Setiap band pasti melewati fase itu. Karena kita sudah melewati semua fase itu makanya kita bisa bicara seperti ini, " jelas Capung.
Meski telah bersama dalam waktu yang cukup lama, mereka masih merasa 'kecil' jika disandingkan dengan senior-senior terdahulunya.
"Kita masih jauh kalau dibandingkan sama abang-abang kita kayak Godbless dan Bimbo. Wah, itu sih, cita-cita kita supaya bisa kayak mereka nantinya. Sekarang, kita hanya sebagian kecil dari komunitas 90-an yang masih orisinal gitu, " tutup Capung.