Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jefri Nichol Beri Sambutan dengan Bahasa Italia di Udine Far East Film Festival
4 Mei 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ali Topan diputar pada Rabu (1/5) di Teatro Nuovo Giovanni di Udine pukul 21.40 waktu setempat. Sejak awal memasuki area bioskop, Jefri sudah disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
Tidak sendiri, Jefri ditemani oleh produser Tersi Eva dari Visinema Pictures. Keduanya pun sempat diundang ke atas panggung untuk memberi kata sambutan oleh Sabrina Baracetri, President of Udine Far East Film Festival 2024.
“Kami tidak menyangka perjalanan Ali Topan bisa sejauh ini. Semoga semuanya bisa suka dengan film kami,” kata Tersi.
Uniknya, Jefri saat memberi kata sambutan berbicara dengan bahasa Italia. Biarpun terbata-bata, Jefri sukses membuat banyak penonton tersenyum dan bertepuk tangan bahagia.
Setelah film berakhir, lagi-lagi Jefri mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Keluar dari bioskop, bahkan ada antrean yang cukup panjang untuk mendapatkan tanda tangan dari Jefri.
ADVERTISEMENT
“Gue jujur kayak shock banget dikasih banyak banget apresiasi pas di luar tadi, (di dalam) tepuk tangannya berapa menit tadi! Bro, gue sampai awkward sendiri!” kata Jefri yang memang sempat berkaca-kaca saat melihat sambutan penonton.
“(Kata sambutan bahasa Italia) Ya, jujur tadi sebelum masuk sini gue kayak udah Google Translate gitu. Terus, gue dengerin intonasinya kayak gimana, terus kayak, ‘Oh, oke’,” sambungnya.
Ali Topan turut berkompetisi di Udine Far East Film Festival 2024 bersama dua film Indonesia lainnya, yakni 13 Bom di Jakarta dan Kereta Berdarah. Di tahun ini, festival tersebut juga memutarkan tiga film klasik Indonesia, yakni Tjoet Nja’ Dien, Surat Untuk Malaikat, dan Kuldesak.
Selain memutarkan film Indonesia, Udine Far East Film Festival 2024 juga punya program Focus Asia yang turut serta mengembangkan dua film dari Indonesia, yakni Ballad of Long Hair karya Giovanni Rustanto dan Four Seasons in Java karya Kamila Andini. Ada pula program film bernama Ties That Bind yang diikuti satu film Indonesia, yakni First Breath After Coma karya Jason Iskandar.
ADVERTISEMENT