Jeje Slebew Ungkap Sempat Alami Pelecehan Seksual: Mau Mati Saja Rasanya

29 September 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemprov DKI Jakarta jalin kerja sama dengan Jeje dan Bonge untuk kampanye kebersihan. Foto: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pemprov DKI Jakarta jalin kerja sama dengan Jeje dan Bonge untuk kampanye kebersihan. Foto: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Sebelum viral gara-gara Citayam Fashion Week, Jeje Slebew hanya remaja biasa yang putus sekolah dan senang bermain dengan teman-teman sebayanya. Ia sering nongkrong di kawasan Sudirman karena sedang kabur dari rumah saat itu.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, pemilik nama lengkap Jasmine Laticia itu kabur dari rumah karena mengalami hal-hal tidak menyenangkan. Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari seseorang yang bekerja di rumahnya.
"Aku tinggal sama nenek. Bukan enggak nyaman sama nenek, tapi sama yang ada di sekitar situ, yang bikin aku ngerasa punya mental issues, trauma. Iya (dijahati), iya (pelecehan)," ungkap Jeje Slebew.
Jeje Slebew Foto: Instagram/@911jelicascalling
Remaja berusia 16 tahun tersebut mengaku sudah melaporkan insiden tersebut kepada neneknya. Namun, sang pelaku tak pernah mau mengakui perbuatannya, dan Jeje juga tidak mempunyai banyak bukti.
"Dilaporin sudah pernah dua kali, tapi karena buktinya belum begitu kuat, cuma voice note sama foto. Nenek aku memutuskan, 'Ya sudahlah, nanti juga dia capek sendiri.' Mana ada maling mau ngaku," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, seiring waktu, strategi nenek aku itu diamin orang tersebut. Dia orang kerja, aku ngalamin itu usia 15 tahun. Ujung-ujungnya dia yang pergi sendiri," lanjut Jeje.
Jeje Slebew merasa sangat hancur saat mengalami kejadian itu. Ia bahkan sampai berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
"Mau mati saja, sih. Lebih kayak mau nyudahin hidup, merasa hidup enggak berguna. Trauma sudah hilang, tapi kalau dibahas terus, atau dicari tahu terus, jadi kayak sakit gitu. Sekarang sudah mulai bisa nerima, damai dengan diri sendiri, pola pikir aku sudah terbebaskan dari yang dulu," tutupnya.