Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ingatkah kalian dengan pianis muda bernama Joey Alexander ? Joey adalah musisi jazz yang sempat mengharumkan nama Indonesia setelah bermain di Grammy Awards 2016 dan menjadi nominasi di Grammy Awards 2017.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini belum berusia 17 tahun, Joey sudah memiliki dua album, yakni 'Countdown' (2016) dan 'Eclipse' (2018). Album 'Countdown' bahkan dibuat ketika Joey baru berusia 12 tahun.
Pertengahan tahun 2019, Joey menelurkan dua single baru bertajuk 'Downtime' dan 'Warna'. Single-single itu rencananya akan menjadi bagian dari album ketiga Joey, yaitu 'Warna', yang rencananya rilis pada 31 Januari mendatang.
Beberapa hari sebelum album 'Warna' dirilis, Joey lagi-lagi pamer lagu baru. Single tersebut berjudul 'Lonely Streets'.
Berbeda dari 'Downtime' dan 'Warna', single 'Lonely Streets' hanya rilis di Youtube dalam bentuk live video. Artinya, hingga saat ini belum diketahui apakah aransemen lagu di video itu akan sama seperti versi albumnya.
Satu hal yang pasti, tiga single baru Joey memiliki nuansa yang sangat beragam. Lagu 'Downtime' terasa begitu riang lengkap dengan unsur jazz fusion yang meriah, sementara 'Warna' memiliki nada diatonis khas musik dari dataran Jawa.
ADVERTISEMENT
Untuk lagu 'Lonely Streets', Joey sengaja tidak terlalu banyak memasukkan unsur fusion. Ia justru lebih banyak memainkan nada-nada swing yang mendayu-dayu dan lembut.
Satu hal yang pasti, 'Downtime', 'Warna', dan 'Lonely Road' terdengar jauh lebih dewasa ketimbang lagu-lagu di album lama Joey. Mungkin, ini adalah upaya Joey melepas image kekanak-kanakannya di hadapan publik.
Melalui tiga lagu yang telah dirilis, Joey pun membuat banyak orang bertanya-tanya, ke mana kah arah musiknya di album 'Warna'? Seliar 'Countdown'? Selembut 'Eclipse'? Atau penuh eksperimen berlapis warna?