Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Gitaris Eddie Van Halen meninggal dunia pada 6 Oktober lalu. Jenazah Van Halen telah dikremasi dan abunya diserahkan kepada putranya, Wolf Van Halen.
ADVERTISEMENT
Dilansir TMZ, kremasi dilakukan setelah 22 hari Eddie meninggal dunia. Hal itu diketahui dari sertifikat kematian Eddie yang diperoleh TMZ.
Wolf lantas menebar abu ayahnya di Samudra Pasifik, tepatnya di lepas pantai Malibu, California, Amerika Serikat. Hal itu seusai dengan keinginan Eddie Van Halen .
Eddie mengembuskan napas terakhir pada usia 65 tahun setelah berjuang melawan kanker. Di mata Wolf, Eddie merupakan sosok ayah terbaik.
“Setiap momen yang kulewati bersamanya, di atas dan di luar panggung, adalah hadiah,” tulis Wolf melalui Twitter.
Wolf mendedikasikan sebuah single buat Eddie. Single tersebut bertajuk Distance, yang menjadi single debut Wolf sebagai solois.
“Aku membuat lagu ini saat ayahku mulai menderita sakit. Kala itu, aku membayangkan bagaimana rindunya aku jika ia sudah tiada,” kata Wolf dilansir Aceshowbiz.
ADVERTISEMENT
Pada 7 November lalu, Wolf sempat mengunggah foto di akun Instagramnya yang memperlihatkan kebersamaannya dengan Eddie Van Halen . Satu bulan setelah kepergian Eddie, Wolf mengaku begitu merindukan sosok sang ayah.
“Aku rindu berbicara denganmu. Aku rindu tertawa denganmu. Aku rindu mendengarkan musik bersamamu. Aku rindu membuat musik bersamamu. Aku merindukan segalanya. Aku sangat menyayangimu. Sangat sulit berada di sini tanpamu,” tulis Wolf.