Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Jesenn Rilis Single Bahagia ya Kamu, Lukiskan Kegetiran di Masa Lalu
18 Maret 2024 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Musisi pop-R&B Jesenn baru saja saja merilis karya terbaru berjudul Bahagia ya Kamu pada Jumat (15/3). Penyanyi yang memiliki nama lengkap Jason Gunawan ini semakin mengukuhkan konsistensi dan tumbuh kembangnya di skena musik pop Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Jesenn menyuguhkan sisi dirinya yang lebih kelu dan rapuh. Single ini dikemas sebagai dialog kontemplasi antara Jesenn dan sosok masa lalu yang tidak lagi menjadi bagian dalam hidupnya. Tak hanya itu, Bahagia ya Kamu juga melukiskan kegetiran di masa lalu.
"Bahagia ya kamu terinspirasi dari sebuah luka hati. Aku mengawali penulisan lagu ini tepat seminggu setelah aku berpisah dengan pasangan aku. Kemudian aku mendapati sebuah kalimat pertanyaan, 'Kapan, ya, langit bisa kembali biru?' dan tiba-tiba aku langsung bisa melihat kerangka dan mood dari lagu yang hendak aku ciptakan tersebut," ungkap Jesenn dalam keterangan resminya.
Kesenduan pun menjadi benang merah yang menyatukan seluruh penggalan lirik dan bait dalam penyusunan lagu Bahagia ya Kamu ini. Menurut Jesenn menggarap sebuah karya yang lekat dengan kehidupan pribadinya memang tak mudah.
Apalagi ini terinspirasi dari seseorang yang sempat singgah di hatinya dalam waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Lagu ini sangatlah real. Bahkan, kalau kalian jeli, mungkin dari lirik lagu 'Bahagia ya Kamu' ini kalian bisa menebak nama seseorang yang menginspirasi lagu ini," katanya.
"Tidak ada yang dibuat-dibuat di lirik lagu ini. Itulah mengapa aku sangat bersyukur Dimas Wibisana bersedia untuk menjadi produser musik untuk laguku ini. Aku rasa dibutuhkan mata dan telinga yang jeli untuk bisa mengubah kisah personal yang cukup spesifik ini menjadi sebuah narasi puitis yang universal," sambungnya.
Single ini pun menjadi momentum langka bagi Jesenn karena keluar dari zona nyaman serta menulis lagu ini tanpa asistensi dari penulis lagu lainnya.
Baginya, menulis lagu seorang diri juga menjadi wujud upayanya untuk bertumbuh sebagai seorang penggiat seni.
ADVERTISEMENT
"Pertama, aku merasa aku sebaiknya menulis lagu ini sendirian karena aku yang paling mengetahui apa yang terjadi dan apa yang aku rasakan di balik lagu ini. Kedua, aku ingin menyampaikan sebuah pesan bagi dia yang menjadi inspirasi lagu ini. Aku berharap, entah sengaja atau tidak sengaja, dia bisa mendengarkan lagu ini dan memahami pesan yang hendak aku sampaikan kepadanya," pungkasnya.
Sementara itu, Dimas Wibisana, produser musik yang juga pernah bekerja sama dengan musisi pop seperti Fiersa Besari (Pelukku Untuk Pelikmu) dan Andien (Selamat Jalan Kekasihku), menuturkan bahwa faktor emosi menjadi fokus utamanya dalam menggarap produksi dan instrumentalisasi lagu ini.
"Untuk project yang satu ini, aku ingin memancarkan aura yang agak dark. Itulah kenapa, di klimaks lagu ini, aku kemudian menambahkan chamber strings sebagai bagian dari instrumentalisasi lagu ini. Selain itu, aku ingin vokal Jesenn terdengar seolah-olah raganya memang hadir di mana pun itu para pendengar menikmati balada tersebut. It's heartbreaking, but also haunting," ujar Dimas.
ADVERTISEMENT