Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
“Lu siap miskin enggak?” kalimat itu yang pertama kali dilontarkan Jhody Bejo ketika ada temannya yang bertanya proses hijrah.
ADVERTISEMENT
Jhody memang sudah beberapa tahun terakhir berkegiatan dari satu pengajian ke pengajian lain. Berbagi ilmu dan pengalaman hidup. Menurut mantan presenter itu, hijrah bukanlah soal seberapa cepat Anda memutuskan untuk kembali ke jalan Tuhan, tapi seberapa kuat Anda bertahan.
“Karena ini yang pertama diuji sama Allah adalah masalah ekonomi," kata Jhody Bejo .
Jhody masih ingat, ketika ia diuji dengan penyakit jantung pada 2016 lalu. Dia sudah melakukan beberapa kali operasi. Di jantungnya terpasang tiga buah ring untuk menopang hidup. Tentu dana yang dikeluarkan pun tidak sedikit, sementara Jhody sudah memutuskan tak lagi berkecimpung di dunia hiburan.
Di tengah pergolakan batinnya, Jhody disarankan istri untuk melakukan 40 kali salat tahajud. Ketika itu, bintang film Cinta 2 Hati tersebut merasakan kesulitan. Tapi niatnya untuk menjalani hidup di jalan Allah lebih kuat.
Jhody melakukan 40 kali salat tahajud sambil mengingat-ingat dosanya. Air matanya keluar deras tanpa aba-aba. Saat itu, dia benar-benar merasakan kenikmatan berkomunikasi dengan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
“Seandainya Allah tidak sayang sama saya, saya tidak akan lagi dikasih kesempatan untuk sujud. Saya tidak akan dikasih lagi kesempatan untuk taubatlah ya. Saya tidak kasih kesempatan, langsung aja suruh laporan (amal perbuatan saat meninggal)," katanya.
Saat kumparan menemuinya di Masjid Al Muhajirin, Perumahan Citra Raya, Cikupa, Tangerang, awal Maret lalu, Jhody cukup dikenal di lingkungan masjid. Ketika waktu Salat Zuhur tiba, dia berinisiatif melantunkan azan. Suaranya merdu penuh penghayatan.
Selesai salat, Jhody kembali bercerita tentang pengalaman spiritualnya tahun lalu ketika dia mendapat undangan ke rumah Allah SWT. Di depan Ka’bah Jhody bersimpuh dan meminta ampun.
Air matanya menetes mengingat dosa masa lalu dan pergolakan batin yang dialami. Saat memutuskan hijrah, Jhody ingin total. Menutup buku, dan membuka lembaran baru.
ADVERTISEMENT
"Saya di (depan) Kabah saya minta, 'Ya Allah, keluarkan hamba dari kepelikan hidup', ana masih galau. Enggak lama setelah itu stad, kita diskusi di rumah segala macam, yang jelas dengan dukungan istri dan anak-anak, tiba-tiba ana ingat banget hari itu hari Jumat kalau tidak salah, ba'da subuh saya bilang sama teman jemaah, 'Ana mau jual rumah, ana jual tanah aja dah, ana sudah enggak mau jual bangunannya, terserah deh'. Jam 09.00, ana di WhatsApp, jam 10.00 kurang orangnya datang, jam 10 lewat deal, hari itu juga, stad," kata Jhody pada Ustaz Erick.
Rumah yang dicicilnya selama beberapa tahun itu pun akhirnya sudah laku terjual, dan Jhody pun langsung melunasi sejumlah utang-utangnya. Pria berusia 50 tahun ini juga beradaptasi meninggalkan kenyamanan yang ia dapat sebelumnya. Ia ikhlas harus hidup sederhana, tinggal di rumah kontrakan dan naik angkutan umum untuk bepergian.
ADVERTISEMENT
Menjalani hidup dengan lembaran baru bukan berarti Jhody lepas dari kesusahan. Ia kembali diuji saat rumah kontrakan yang ditempatinya di kawasan Duri Kosambi mengalami banjir. Tingginya mencapai dada orang dewasa. Banyak pakaian dan peralatan sekolah anaknya tak bisa diselamatkan.
"Di situ saya coba enggak nangislah. Malah anak-anak pada sedih semuanya. 'Gimana buku, gimana ini, itu segala macem'. Saya bilang, sudah ini maunya Allah, udah biarin aja, nanti Insyaallah akan diganti lagi sama Allah," katanya.
Tak lama setelah kejadian itu, Jhody pun langsung ditawari tempat tinggal oleh salah satu kerabatnya di kawasan Cikupa, Tangerang.
"Saya juga enggak abis pikir gitu, lho. Allah kok baik banget sama saya, padahal saya ini kan... Kasih saya rezeki banyak banget gitu, lho. Masyaallah, stad, rumah saya yang di sini semuanya terganti dengan baru. Saya juga enggak tahu itu duit dari mana, pokoknya ada ajalah akhirnya," kata Jhody dengan nada terbata-bata.
ADVERTISEMENT
Dalam story selanjutnya, Jhody Bejo bercerita tentang proses menghapus sejumlah tato di tubuh. Simak kisah selanjutnya dengan terus mengikuti topik Selebriti Hijrah .