Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Johnny Depp Minta Maaf Soal Ucapan 'Ingin Bunuh Trump'
24 Juni 2017 6:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Aktor Johnny Depp meminta maaf atas lelucon kontroversial yang sempat dilontarkannya pada Kamis (22/6) lalu. Di tengah ribuan penonton Festival Musik Britain's Glastonburry, Depp mengatakan jika dirinya ingin membunuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Depp menuturkan, dirinya tidak bermaksud menghina Trump. Depp juga mengaku perkataannya tidak pantas didengar banyak orang.
"Saya mohon maaf atas lelucon buruk yang saya ucapkan semalam, dengan selera saya yang buruk tentang Presiden Trump," ujar Depp dalam pernyataannya di majalah People, seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/6).
Bintang film Pirates of The Carribean itu mendapat kecaman dari pendukung Trump. "Itu tidak keluar seperti yang diinginkan, dan saya tidak bermaksud jahat," kata Depp.
Hal itu berawal saat Depp memutarkan The Libertine, film yang pernah ia perankan pada 2004 lalu. Entah mengapa, diskusi soal film itu beralih ke topik Trump. Saat itu, Depp merasa jika Trump sedang 'membutuhkan bantuan'.
"Bisakah kita membawa Trump ke sini. Ini hanya sebuah pertanyaan, saya tidak menyindir siapa pun. Kapan terakhir kali seorang aktor membunuh seorang presiden?" ujar Depp diiringi riuh tawa penonton.
ADVERTISEMENT
Penonton yang mendengar ucapan Depp langsung menyambutnya dengan tawa dan tepuk tangan. "Sekarang saya ingin menjelaskan, saya bukan aktor, saya berbohong selama ini. Tapi ini sudah lama, dan mungkin sudah waktunya," kata Trump.
Tragedi pembunuhan presiden oleh aktor rupanya pernah benar-benar terjadi. Misalnya, pada tahun 1865, aktor John Wilkes Booth membunuh Presiden AS Abraham Lincoln. Aktor dan pendukung Konfederasi itu menembak Lincoln di Ford's Theater, Washington DC.
Atau mungkin komedian AS Kathy Griffin, yang saat ini mendapat kritik tajam atas ulahnya yang berpose di sebuah foto, sambil memegang kepala berlumuran darah berwajah Trump. Dalam keterangannya, pihak Gedung Putih juga mengutuk keras kepada siapapun yang menghina presiden.
"Saya hanya berusaha menghibur, tidak ada niat menyakiti siapa pun," kata Depp.
ADVERTISEMENT