Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Joko Anwar Sebut Tino Saroengallo Guru Besar Perfilman Indonesia
27 Juli 2018 14:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kepergian aktor Tino Saroengallo untuk selama-lamanya mendatangkan kesedihan bagi rekan-rekannya di dunia perfilman Tanah Air. Salah satunya adalah sutradara Joko Anwar.
ADVERTISEMENT
Menurut Joko, pria yang meninggal dunia di usia 60 tahun itu, merupakan sosok yang memberikan banyak ilmu bagi orang yang bergerak di dunia seni peran.
"Banyak banget orang film Indonesia yang belajarnya dari Bang Tino. Bisa dibilang (Bang Tino) Guru Besar Perfilman Indonesia sekarang," ucap Joko saat dihubungi via telepon, Jumat (27/7)
Selain Joko, Upi yang merupakan sutradara film 'Realita, Cinta dan Rock 'n Roll' juga menyampaikan ucapan duka bagi Tino lewat kicauan di akun Twitter miliknya, @upirocks.
Upi menceritakan bahwa dia dan Tino Saroengallo pernah bekerja sama di film 'Realita Cinta, dan Rock 'n Roll' yang dibintangi Vino G. Bastian dan Herjunot Ali.
"Rest in peace Bang Tino Saroengallo. Senang kita pernah bekerjasama di film Realita Cinta Rock n Roll sebagai hippies pacar mamanya Nugie," tulis Upi, Jumat (27/7).
ADVERTISEMENT
Kenangan terhadap Tino juga disampaikan oleh produser Robert Ronny. Menurut dia, Tino adalah salah satu dari sedikit filmmaker Indonesia yang mempunyai reputasi cemerlang di dunia internasional.
Robert menambahkan, Tino merupakan sosok yang sangat profesional, ramah, dan rendah hati. Dia merasa senang bisa mengenal dan belajar banyak dari Tino.
"Selamat jalan Bung Tino Saroengallo!" tulis Robert dalam akun Twitter miliknya.
Tino mengembuskan napas terakhir setelah menderita penyakit kanker kandung kemih. Sebelum meninggal, dia berjuang selama dua tahun melawan penyakit tersebut.
Tino lebih banyak berkiprah sebagai manajer produksi maupun Production Supervisor ketika menggeluti dunia film Tanah Air. Beberapa film yang digarapnya, yakni 'Victory' (1995), 'Last To Surrender' (1999), 'Pasir Berbisik' (2001), 'The Fall' (2006), 'Eat, Pray, Love' (2010), dan 'The Philosophers' (2013).
ADVERTISEMENT
Mendiang Tino juga sempat unjuk kebolehan di sejumlah film sebagai figuran maupun peran pendukung. Sebut saja 'Petualangan Sherina' (2000), 'Arisan' (2003), 'Pintu Terlarang' (2009), 'Soedirman' (2015), 'Alif Lam Mim' (2015), dan 'Night Bus' (2017).
Rencananya, mendiang Tino Saroengallo akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, setelah Ashar.