Joko Anwar Umumkan Film Kesebelasnya, Kolaborasi dengan Amazon MGM Studios

22 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara Joko Anwar bersama Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghal, dan Fatih Unru saat konferensi pers film Pengepungan Bukit Duri, Senin, Jakarta, (21/10/2024). Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara Joko Anwar bersama Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghal, dan Fatih Unru saat konferensi pers film Pengepungan Bukit Duri, Senin, Jakarta, (21/10/2024). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
Sutradara Joko Anwar mengumumkan film kesebelasnya bertajuk Pengepungan di Bukit Duri atau The Siege at Thorn High.
ADVERTISEMENT
Film bergenre action thriller itu merupakan kolaborasi antara rumah produksi Come and See Pictures dengan studio Hollywood Amazon MGM Studios.
Pengepungan di Bukit Duri menjadi kolaborasi perdana Amazon MGM Studios dengan perusahaan film Asia Tenggara untuk rilisan film bioskop.
Skrip film Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya sudah ada sejak 2017 lalu, namun pihak Come and See Pictures menyimpannya karena mencari rekan yang cocok untuk menggarapnya.
"Skrip ini selama itu kita simpan, salah satunya karena kita ingin mencari partner terbaik yang memang punya visi yang sama dengan kita di Come and See, dan juga visi dari cerita yang kita mau sampaikan ke khalayak," kata produser Tia Hasibuan di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/10).
Sutradara Joko Anwar bersama Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghal, dan Fatih Unru saat konferensi pers film Pengepungan Bukit Duri, Senin, Jakarta, (21/10/2024). Foto: Agus Apriyanto
Pihak Come and See Pictures bertemu dengan pihak Amazon MGM Studios pada 2021. Mereka saat itu sedang mencari partner kolaborasi.
ADVERTISEMENT
Pihak Come and See Pictures kemudian mempresentasikan skrip film Pengepungan di Bukit Duri, yang ternyata mendapat respons positif dari Amazon MGM Studiois.
"Dan somehow mereka di saat itu juga langsung (bilang), 'We like this, let's do it'," tutur Tia.
Meski begitu, proses syuting film Pengepungan di Bukit Duri baru dilakukan pada tahun ini.
"Jadi, memang prosesnya panjang, dan kita bersyukur bisa ber-partner dengan MGM Studios di film kedua Come and See Pictures," ucap Tia.
Sutradara Joko Anwar bersama Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghal, dan Fatih Unru saat konferensi pers film Pengepungan Bukit Duri, Senin, Jakarta, (21/10/2024). Foto: Agus Apriyanto
Film Pengepungan di Bukit Duri mengangkat tema mengenai kondisi sosial masyarakat Indonesia.
Meski begitu, Joko Anwar meyakini tema tersebut bisa diterima oleh penonton internasional.
"Point of view-nya memang point of view Indonesia, tapi penonton global akan sangat relate dengan ceritanya," kata Joko.
ADVERTISEMENT
Joko mengatakan banyak negara yang sedang merasakan persoalan sosial serupa, sehingga tema dalam film Pengepungan di Bukit Duri bisa relevan dengan masyarakat global.
"Kalau kita lihat perbedaan itu menjadi sumber dari permasalahan yang ada, enggak cuma di Indonesia, tapi di semua negara dan semua benua," tuturnya.
Omara Esteghal saat konferensi pers film Pengepungan Bukit Duri, Senin, Jakarta, (21/10/2024). Foto: Agus Apriyanto

Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri Garapan Joko Anwar

Film Pengepungan di Bukit Duri mengambil latar Indonesia pada 2027. Film memperlihatkan situasi Indonesia saat itu tengah bergejolak.
Masyarakat berada di ambang kehancuran yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial. Di tengah itu, muncul Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti SMA Bukit Duri.
SMA Bukit Duri merupakan sekolah yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah. Situasi makin rumit saat Edwin harus menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup kala sekolah itu menjadi ajang pertaruhan hidup dan mati.
ADVERTISEMENT
Selain Morgan Oey, film Pengepungan di Bukit Duri juga dibintangi oleh Hana Malasan, Omara Esteghlal, Fatih Unru, dan Satine Zaneta. Film ini rencananya tayang di bioskop pada 2025.