Jokowi Kunjungi Mooryati Bahas Film Sultan Agung

17 Januari 2017 23:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi blusukan ke Manado (Foto: Dok. Biro Pers Istana Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi blusukan ke Manado (Foto: Dok. Biro Pers Istana Kepresidenan)
Sore tadi, Presiden Joko Widodo menemui pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo. Pertemuan diadakan di kediaman Mooryati di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Duduk santai di sebuah sofa berwarna merah, Jokowi yang mengenakan kemeja putih tampak berbincang dengan Mooryati yang mengenakan setelan berwarna cokelat. Keduanya ternyata ngobrol soal film Sultan Agung di mana Mooryati menjadi produser.
"(Pertemuan) dalam rangka rencana produksi film Sultan Agung yang diproduseri Bu Moor untuk menumbuhkan semangat kepahlawanan, cinta dan kesatuan bangsa," kata anak Mooryati, Putri Kuswisnu Wardhani saat dikonfirmasi kumparan, Selasa (17/1) malam.
Mooryati bertemu Jokowi membahas film Sultan Agung (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mooryati bertemu Jokowi membahas film Sultan Agung (Foto: Dok. Istimewa)
Putri mengatakan agenda pertemuan terbilang mendadak. Sesi ngobrol antara sang pemilik Mustika Ratu itu dan Jokowi berlangsung sekitar 30 menit. Sementara proses pembuatan film itu, kata Putri, berlangsung kurang lebih satu tahun.
"Kata para pakar, membuat film enggak bisa cepat. Mungkin sekitar satu tahun. Bu Moor belum pernah membuat film sebelumnya," ucap Putri Kuswisnu Wardhani.
ADVERTISEMENT
Jokowi di dalam mobil kepresidenan (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di dalam mobil kepresidenan (Foto: Dok. Istimewa)
Film Sultan Agung sengaja dibuat oleh Mooryati karena mengandung unsur heroik dan nilai sejarah. Film ini diharapkan dapat membangkitkan rasa nasionalisme dan persatuan terutama pada generasi muda.
Alasan lain, sebagai salah satu keturunan Sultan Agung yang merupakan pendiri Mataram, Mooryati merasa terpanggil untuk membuat film ini. "Ibu Mooryati dari Kasunanan Surakarta adalah keturunannya, jadi beliau tergerak," tutur Putri Kuswisnu Wardhani.