Junior Liem Batasi Kegiatan Putri Titian Agar Fokus Urus Anak

31 Mei 2018 21:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Titian, Junior Liem dan Iori. (Foto: Instagram @putrititian)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Titian, Junior Liem dan Iori. (Foto: Instagram @putrititian)
ADVERTISEMENT
Pasangan selebriti, Junior Liem dan Putri Titian, masih menikmati tahun-tahun pertamanya sebagai orang tua. Sebab, keduanya baru saja menyambut kelahiran putra pertama mereka, Theodore Iori Liem.
ADVERTISEMENT
Menurut Junior, saat ini dia dan Putri membagi tugas untuk menjaga putra mereka. Meski begitu, Junior mengaku bahwa Putri memiliki porsi lebih banyak dibanding dirinya.
“80 banding 20, di ibunya 80, 20 di bapaknya,” tutur Junior ketika ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (31/5).
Putri Titian dan Junior Liem (Foto: Instagram @putrititian)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Titian dan Junior Liem (Foto: Instagram @putrititian)
Menurutnya, sebagai seorang ibu, Putri memang harus menghabiskan waktu lebih banyak dengan putra mereka yang akrab dipanggil Iori. Untuk memastikan hal tersebut, Junior pun membatasi kegiatan sang istri.
“Ngurusin anak dulu, deh. Masa anak bayi sudah kehilangan waktu banyak bersama ibunya?” kata Junior.
Pemain sinetron 'Monyet Cantik 2' itu menuturkan, dirinya masih bisa membagi waktu dengan baik antara karier dan keluarga. Hal itu dikarenakan Junior selalu berusaha menjaga waktunya dalam bekerja sehingga tetap bisa menikmati waktu bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
“Beberapa hari break, jadi bisa balik biar enggak dipanggil Om sama anak sendiri,” ungkapnya.
Menurut Junior, kebersamaan dengan keluarga bukan sekadar melihat banyaknya waktu yang tersedia. Sebab, sesingkat apa pun waktu yang dimiliki akan terasa berkualitas jika benar-benar dimaksimalkan bersama keluarga.
Sementara itu, sebagai orang tua baru, pria berusia 32 tahun itu mengaku tak ingin sembarangan dalam merawat anak. Ia mengaku lebih banyak bertanya pada mereka yang lebih berpengalaman terkait persoalan anak.
“Kalau misalnya belum ngerti, apalagi anak pertama, harus banyak nanya-nanya dulu sih, sama kakek-neneknya atau siapa pun,” pungkasnya.