Jupe Dibawa ke Ruang Poliklinik Saraf

5 Mei 2017 18:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Julia Perez usai menjalani cuci darah. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Julia Perez usai menjalani cuci darah. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Kondisi kesehatan penyanyi sekaligus pemain film Julia Perez hingga saat ini masih terus menjadi pantauan keluarga, kerabat serta penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Kabar terbaru menyebutkan pada Kamis (4/5), Jupe, menjalani tindakan medis kembali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Adik Jupe, Nia Anggia melalui akun instagramnya mengunggah video tindakan pertama Jupe tersebut. "Tindakan pertama hari ini bismillah ya allah," tulis Nia dalam video yang diunggahnya pada Kamis (4/5/2017).
Dalam video berdurasi kurang lebih satu menit itu tampak wajah Jupe ditutupi kain bermotif batik. Selain itu, tubuhnya berbalut selimut merah muda.
Baca Juga:
Sejumlah petugas rumah sakit, terlihat tengah mendorong ranjang Jupe memasuki ruang Poliklinik Saraf. Jupe juga ditemani asistennya, Diana, dan Nia menuju sebuah ruangan.
ADVERTISEMENT
Hingga kini belum diketahui tindakan seperti apa yang tengah dijalani pelantun 'Aku Rapopo' itu. Namun pada video tersebut terlihat Jupe memasuki ruang tindakan EEG 14 (electroensefalografi).
EEG merupakan tindakan untuk merekam aktivitas listrik dari otak dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsi.
Penyakit alzheimer menimbulkan gejala seperti disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti; keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu membeli barang ke kedai, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.
Kondisi Jupe Kritis (Foto: Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Jupe Kritis (Foto: Instagram)
Sementara penyakit epilepsi merupakan suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena terjadinya aktivitas yang berlbihan dari sekelompok sel neuron pada otak.
Hal itu dapat menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau kontraksi otot.
ADVERTISEMENT