Kak Seto: Koes Plus, 'The Beatles Indonesia' yang Peduli pada Anak

5 Januari 2018 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yon Koeswoyo. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yon Koeswoyo. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Hari ini, Jumat (5/1), Yon Koeswoyo, vokalis Koes Plus, kembali ke pangkuan-Nya. Yon meningga dunia di kediamannya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatang, sekitar pukul 05.50 WIB. Dia wafat di usia 77 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepergian Yon Koeswoyo juga diwarnai duka dari orang-orang terdekatnya, salah satunya Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Mengiringi kepergian pelantun 'Kolam Susu' itu, pria yang akrab disapa Kak Seto ini berterima kasih pada band yang digawangi Yon dan saudara-saudaranya itu karena telah melahirkan karya yang luar biasa.
Melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), psikolog berusia 66 tahun itu menyebutkan bahwa Koes Plus adalah 'The Beatles Indonesia' yang berjasa besar pada anak-anak.
"Yon adalah satu dari tiga sampai empat nama lainnya yang disebut sebagai pemusik yang karya-karyanya melemahkan jiwa revolusi. Yon-lah bagian dari grup yang dianggap sebagai titisan The Beatles di Tanah Air," kata Kak Seto.
Seto Mulyadi (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Seto Mulyadi (Foto: Munady)
"Yon pula, bersama tiga saudaranya, yang sempat dijebloskan ke hotel prodeo karena mengusung musik ngak-ngek-ngok. Melamunkannya hari ini, sulit dipahami bahwa kelompok band yang lirik-lirik lagunya bisa dibilang bersih dari politik justru pernah dianggap sebagai antek nekolim, musuh penguasa."
ADVERTISEMENT
"Ada sisi lain yang terlupakan dari Koes Plus. Di era sekarang, ketika blantika musik dianggap krisis lagu anak-anak, kita terkenang pada satu keistimewaan Koes Plus. Coba jawab, adakah band dewasa yang pernah bikin album anak-anak? Mana ada!"
"Boleh jadi cuma Koes Plus, kelompok musik orang dewasa yang masih menyempatkan diri membuat album khusus untuk para bocah. Bahkan sampai beberapa volume. Judul kasetnya adalah 'Pop Anak-anak'. Isinya adalah sejumlah lagu semisal 'Kupu-kupu', 'Pok Ami-ami', 'Kereta Api', 'Ke Sekolah', dan Tri Lila Lili. Walau dibuat khusus bagi anak-anak, aransemen musik kaset yang dikeluarkan Remaco Records itu tetap lengkap dan khas ala Koes Plus."
Memang benar, kakak-beradik Koeswoyo telah melahirkan 3 album yang berisi lagu-lagu anak. Yang pertama adalah 'Koes Plus Pop Anak-Anak Volume 1' (1974), 'Koes Plus Pop Anak-Anak Volume 2' (1975) dan 'Pop Anak-anak' yang dirilis tahun 1987.
ADVERTISEMENT
"Entah sudah berapa banyak lagu-lagu Koes Plus yang diracik ulang oleh musisi-musisi zaman now. Serunya, walau cover version, popularitas sebagian di antaranya tidak kalah bahkan melampaui versi aslinya. Tapi sepanjang ingatan berjalan, sepertinya tidak ada cover version khusus untuk lagu anak-anak Koes Plus."
Melalui surat tersebut, Kak Seto dan LPAI mengajak para pelaku industri musik untuk mencontoh band yang terkenal lewat lagu 'Bujangan' itu.
"Nah, di momen kepergian Yon Koeswoyo, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tidak hanya ingin bernostalgia. LPAI mengajak seluruh pencipta lagu, penyanyi, penata musik, dan produser musik untuk menemukan kembali inspirasi yang pernah Koes Plus persembahkan kepada anak-anak Indonesia. Inspirasi berupa keterpanggilan hati untuk menceriakan hati dan memperkaya perbendaharaan kata anak-anak dengan semantik yang santun, sukaria, sepantaran dengan usia mereka."
Potret Yon Koeswoyo di rumah duka. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Yon Koeswoyo di rumah duka. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"LPAI percaya, karya yang tercurah dari hati akan hidup lestari. Lagu anak-anak Koes Plus, dengan Yon sebagai vokalis utamanya, adalah buktinya. Lagu 'Pok Ami-ami' diciptakan puluhan tahun silam. Namun, kegembiraannya melintasi generasi dan akan terus menjadi nyanyian tatkala kita menimang anak, cucu, cicit hingga bermasa-masa mendatang."
ADVERTISEMENT
"Ketulusan kita untuk menciptakan nyanyian anak-anak, insyaallah, akan turut menjadi sumbangsih nyata bagi perlindungan anak di Tanah Air. Bahwa perlindungan anak tidak melulu bicara tentang kebiri, perang terhadap pedofil, kampanye anti-LGBT, perekrutan kader teroris cilik, dan serbaneka narasi menegangkan lainnya. Tapi juga, tentang bagaimana merayakan kehidupan anak-anak dengan pernak-pernik yang benar-benar setara dengan umur mereka."
Seto pun mengakhiri pesannya dengan lirik lagu 'Pok Ami-ami'. "Itulah kepedulian pada anak yang terwakili oleh lirik Pok Ami-Ami: 'Adik manis, kakak sayang padamu, kakak tetap menjaga dirimu'."