Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Industri perfilman Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Para pembuat film kini lebih berani memilih tema-tema unik dan lebih beragam untuk disajikan ke para penonton.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa genre yang meramaikan bioskop-bioskop Indonesia tahun ini. Mulai dari action, drama, komedi, hingga horor.
Sebagai pembuka tahun ini, para penonton diajak bernostalgia dengan kehadiran film 'Keluarga Cemara'. Ya, seperti diketahui, 'Keluarga Cemara' menjadi salah satu tayangan televisi paling populer di tahun 1990-an.
Tapi kali ini, kisah dalam film tersebut dibuat menjadi lebih milenial di tangan sutradara Yandy Laurens. Film yang dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Adhisty Zara, dan Widuri Putri Sasono itu berhasil menyedot sekitar 1,7 juta penonton ke bioskop.
Nah, di bulan Februari, sebagian besar remaja Indonesia dibuat baper lagi dengan hadirnya film sekuel 'Dilan 1991' yang diangkat dari novel populer berjudul sama ciptaan Pidi Baiq.
ADVERTISEMENT
Kelanjutan kisah Dilan dan Milea di masa SMA itu membawa 5,2 juta penonton ke bioskop. Film ini otomatis menjadi film Indonesia terlaris sepanjang tahun 2019.
Meskipun begitu, jumlah penontonnya menurun drastis jika dibandingkan film pertamanya. Film 'Dilan 1990' ditonton oleh 6,3 juta orang tahun lalu.
Menariknya, tahun ini bukan hanya pasangan remaja Dilan dan Milea saja yang menyedot perhatian banyak orang. Tapi ada pula sepasang remaja gemas bernama Bima dan Dara.
Mereka adalah karakter utama yang ada di film 'Dua Garis Biru' besutan Gina S. Noer. Film ini sempat menjadi kontroversi di kalangan masyarakat karena tema yang diangkat cukup sensitif di negeri ini.
Banyak yang menuding bahwa film ini bisa membuat anak muda terinspirasi untuk melakukan seks bebas. Padahal, film ini mencoba menggambarkan dampak-dampak negatif yang terjadi bila pasangan muda melakukan hubungan seks di luar pernikahan.
ADVERTISEMENT
Berkat keberanian mengangkat isu sensitif tersebut, Gina S. Noer diganjar penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2019 sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik. Sementara filmnya disaksikan oleh sekitar 2,5 juta penonton.
Ada pemandangan berbeda dari minat penonton di tahun lalu dan sekarang. Tahun lalu, film bergenre horor merajai 15 besar film Indonesia terlaris sepanjang tahun 2018.
Dari 15 film, 8 di antaranya adalah film horor. Sementara tahun ini, hanya 4 film horor saja yang berhasil menempati posisi 15 besar. Dari 4 film itu, satu di antaranya merupakan film horor komedi.
'Perempuan Tanah Jahanam' garapan Joko Anwar yang banyak dinantikan penikmat film horor, nyatanya hanya meraih sekitar 1,7 juta penonton saja. Film itu belum sanggup melampaui atau bahkan menyamai film horor masterpiece Joko sebelumnya, 'Pengabdi Setan', yang menyentuh angka 4 juta penonton.
ADVERTISEMENT
Film 'Perempuan Tanah Jahanam' juga masih dikalahkan oleh 'Danur 3: Sunyaruri' produksi MD Pictures. Film yang dimainkan oleh Prilly Latuconsina itu disaksikan oleh 2,4 juta penonton dan menjadikan film itu berada di posisi ketiga di daftar film Indonesia terlaris tahun 2019.
Sebuah gebrakan mengejutkan juga ditunjukkan oleh film 'Kuntilanak 2'. Tahun lalu, film itu hanya memperoleh 1,2 juta penonton. Namun sekuelnya yang tayang pada Juni 2019, ditonton oleh 1,7 juta orang. Padahal, film ini bukan menjadi film horor yang diandalkan atau dinanti-nantikan oleh penikmat film.
Berbeda dengan 'Ratu Ilmu Hitam' yang sebenarnya banyak membuat orang penasaran. Film yang dibintangi oleh pemain-pemain papan atas seperti Ario Bayu, Hannah Al Rashid, dan Adhisty Zara itu justru tak bisa mencapai perolehan 1 juta penonton, serta tak masuk ke 15 film Indonesia terlaris 2019.
ADVERTISEMENT
Dari film horor, mari kita beralih ke film 'Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot'. Film pembuka Jagat Sinema Bumilangit itu harus berpuas diri di angka 1,6 juta penonton.
Padahal, film itu digadang-gadang mengeluarkan biaya produksi yang sangat mahal, bahkan hingga puluhan miliar.
Walaupun genre film dan ide cerita film di tahun 2019 lebih beragam, namun nyatanya jumlah penonton Indonesia menurun.
Tahun lalu, total penonton dari 15 film Indonesia terlaris mencapai 28.416.144 penonton, sementara tahun ini hanya 27.593.540 saja atau menurun sebanyak 2,8 persen.
Tulisan ini dibuat berdasarkan data yang tertera di website Filmindonesia.or.id per tanggal 30 Desember 2019.
--------------
Ayo ikutan Harbolnas kumparan dan menangkan Umrah, iPhone 11, Motor Yamaha NMax, diskon 100% hanya untuk pembaca kumparan. Tertarik? Buruan daftar di kum.pr/harbolnaskumparan.
ADVERTISEMENT