Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tak terasa, lagu 'Spectrum' yang dibawakan oleh Zedd daan Matthew Koma sudah tujuh tahun dirilis. Lagu tersebut adalah lagu yang melambungkan nama Zedd dan Koma di tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, 'Spectrum' sangat terkenal di dunia electronic dance music atau EDM hingga kini. Kamu yang sering berpesta di rave party seperti Djakarta Warehouse Project pasti sering mendengar lagu ini. Tak hanya rave party, 'Spectrum' juga kerap diputar di radio dan tempat-tempat nongkrong.
Namun, siapa sangka ada kisah buruk di balik lagu tersebut. Bagi Koma, 'Spectrum' membawa sejarah ego yang gelap, perilaku yang 'beracun', dan hubungan kerja yang spektakuler.
Koma mengungkapnya lewat akun Instagram-nya pada 4 Juni lalu. Dalam unggahannya, penyanyi berusia 32 tahun itu mendeskripsikan lingkungan kerjanya dengan Zedd selama bertahun-tahun; bagaimana Zedd diduga mengambil pujian atas karyanya, mengeluarkannya dari berbagai acara, dan sok-sok menjunjung tinggi profesionalitas.
ADVERTISEMENT
"Aku ingin transparan tentang ini. Ini adalah kebenaran yang sangat menyedihkan karena aku sangat bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan bersama. Sayangnya, perasaan baikku terhadap lagu-lagu itu hilang bersama seseorang yang begitu beracun dan selalu melayani dirinya sendiri, sehingga rasa itu menempati ruang yang seharusnya bisa memunculkan kebahagiaan," tulisnya.
Awalnya, Matthew Koma menyebut Zedd sebagai sosok yang rendah hati pada awalnya. Kemudian, dia menggambarkan bagaimana DJ bernama asli Anton Zavlavski itu secara perlahan dan sistematis menghilangkan dirinya untuk mengambil kredit untuk lirik yang Koma katakan, ditulis sendiri olehnya.
ADVERTISEMENT
“Selama bertahun-tahun, aku pikir mungkin hanya perasaanku saja (Zedd bertingkah seperti itu). Tetapi, seiring berjalannya waktu, aku bertemu dengan orang lain yang bekerja dengannya dan kami merasakan hal yang sama. Dia yang terburuk," tulis kekasih Hilary Duff ini.
Zedd sempat bungkam selama beberapa hari. Akhirnya, dia buka suara melalui sebuah postingan yang dia unggah ke akun Instagram-nya hari ini, Senin (10/6).
DJ berdarah Jerman-Rusia itu menuliskan bahwa dia tetap mencintai lagu 'Spectrum' terlepas apa yang terjadi pada pertemanannya dengan Koma. Bahkan, Zedd memuji Koma sebagai salah satu penulis lagu terbaik yang pernah bekerja sama dengannya.
"Aku telah memberikan penghargaan pada Matt untuk setiap lagu yang telah ditulisnya. Bahkan, ada videoku yang menjelaskan bagaimana lagu-lagu itu dibuat dan aku juga menjelaskan bahwa Matt menulis topline lagu 'Clarity' di atas lagu yang aku buat, yaitu 'Lost at Sea'. Aku memberi tahu Matt bahwa terlalu emosional untuk lagu tersebut dan aku bilang padanya aku akan membuat lagu lain dengan topline 'Clarity' yang hari ini kita tahu," tulis Zedd.
ADVERTISEMENT
"'Find You' adalah lagu yang aku tulis menggunakan piano di ruang bawah tanah di rumah orang tuaku, direkam dengan ponselku, dan aku mengirimkannya ke Miriam untuk ditulis. Kemudian, kami meminta Matt untuk bergabung dan membantu kami menyelesaikan lagu tersebut dan kami menahannya cukup lama karena kami berada di Jepang dengan promo lagu 'Spectrum'," sambungnya.
Zedd melanjutkan, dia tak pernah menahan Matthew Koma untuk merilis lagu dan tak akan pernah melakukannya. Jadi, tuduhan Koma pada Zedd yang mengatakan bahwa DJ tersebut adalah yang terburuk itu tidak benar.
"Aku, tentu saja, berkolaborasi dengan orang lain lebih dari sebelumnya, tetapi itu bagian dari menjadi lebih dewasa dan juga untuk berpikiran terbuka. Aku dulu menolak untuk bekerja dengan produser lain dan bekerja dengan orang-orang seperti Gray, Rock Mafia, The Monsters & Strangers, KDrew, Linus, dan lain-lain. Mereka membuatku sadar bahwa rasanya luar biasa untuk berkolaborasi dengan produser lain," jelas Zedd.
Zedd mengatakan bahwa dia sakit hati mendengar pengakuan Koma yang merasa kurang dihargai dan diperlakukan tidak adil olehnya. Padahal, menurut Zedd, dia berkali-kali menyebut namanya sebagai penulis lagu saat melakukan promo bersama.
ADVERTISEMENT
"Ke mana pun kamu melihat, kamu akan melihat Matt dikreditkan untuk karyanya. Aku berharap dia akan memberi tahuku secara langsung apa yang dia rasakan. Aku tidak ingin orang yang bekerja denganku merasa tidak bahagia. Aku memperlakukan semua orang yang bekerja denganku penuh cinta dan hormat. Menyakitkan untuk melihat seseorang yang merasa berbeda setelah tujuh tahun bekerja sama. Semoga suatu hari kami bisa duduk bersama lagi sebagai teman," terang Zedd .
Menurut kamu, siapa yang salah?