Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kata Adik soal Ayah Sakit Usai Dinar Candy Jadi Tersangka Kasus Pornografi
9 Agustus 2021 21:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu membawa duka tersendiri bagi Dinar Candy dan keluarga, terutama sang ayah yang tinggal di kampung. Adik Dinar menceritakan bahwa sang ayah mulanya tidak tahu mengenai kasus tersebut.
"Bapak, tuh, awalnya enggak tahu. Karena dia, kan, enggak terlalu lihat media sosial atau apa. Bapak itu di sana (kampung) biasanya diam aja, salat, ngaji aja. Tapi, dia pasti tahu dari tetangga yang nonton mungkin. Adik dia juga, kan, aktif di media sosial gitu," ungkap Benny, adik Dinar Candy, saat menjadi bintang tamu dalam acara televisi Rumpi yang tayang, Senin (9/8).
Beberapa waktu lalu, sempat dikabarkan bahwa ayah Dinar Candy jatuh sakit setelah mendengar kasus yang menimpa putrinya. Mengenai hal itu, Benny angkat bicara.
ADVERTISEMENT
"Nah, kalau itu, sebenarnya dari sebelum ada kasus ini, bapak sudah sakit gitu," ucapnya.
Sementara itu, meski Dinar Candy terbelit kasus hukum, dua adiknya, yakni Benny dan Neng, mengaku bakal terus memberi dukungan. Sebab, bagi keduanya, Dinar adalah sosok kakak yang luar biasa.
"Kakakku itu orang hebat. Biarpun orang-orang suka berkata yang bikin hati sakit, tapi dia kakakku yang paling hebat," kata Neng.
"Dia pekerja keras. Dulu sempat dia masih nge-DJ, padahal lagi sakit. Dia paksain untuk nge-DJ itu karena duit itu mau dia pakai buat beliin baju untuk kita, adik-adiknya," sambungnya seraya menangis.
Sempat menjadi tersangka dan ditahan, kini Dinar Candy sudah boleh kembali ke rumah. Namun, ia tetap harus melakukan wajib lapor ke pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini