Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Pedangdut Inul Daratista ikut angkat bicara soal permasalahan sistem royalti hak cipta lagu yang belakangan tengah menjadi polemik di industri musik Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Inul mengatakan bahwa masalah tersebut bukan hal baru lantaran ia sering menghadapi beragam macam kasus royalti. Inilah yang membuat Inul tak mau ambil pusing dan menyerahkan kepada pihak lembaga terkait yang memang berkompeten untuk mengatur masalah hak cipta.
"Aku juga sudah bertahun-tahun mengalami kasus-kasus royalti seperti itu, ya, dan kita kembalikan aja kepada LMKN, LMK, dan juga orang-orang terkait yang memang bisa mengatasi hal ini," ujar Inul Daratista kepada wartawan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Istri Adam Suseno itu mengatakan bahwa isu royalti sangat sensitif untuk dibahas. Makanya Inul memilih untuk tidak banyak komentar di tengah polemik itu.
"Aku enggak mau komentar yang terlalu dalam (ikut campur), karena posisinya aku sendiri sebagai artis, dan berhak juga untuk mendistribusikan apa yang harus didistribusikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pedangdut yang memiliki bisnis karaoke itu menegaskan sistem royalti yang berkaitan dengan bisnisnya telah berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Inul memastikan bahwa segala aspek terkait royalti telah diatur sesuai aturan, sehingga tak perlu ada yang dikhawatirkan lagi.
"InsyaAllah semuanya sudah aman, lancar, bahkan sudah ada jalannya ya," kata Inul.
Pedangdut yang dikenal lewat goyang ngebornya itu juga menjelaskan pendistribusian royalti kini memiliki jalur yang jelas melalui berbagai lembaga terkait. Sehingga sebagai pelaku usaha, Inul pun memastikan telah memenuhinya.
"Kita tahu pendistribusiannya ke mana, ke LMKN, LMKN ke mana, ke bagaimana ada KCI, RAI, WAMI, dan lain sebagainya. Nah itu nanti masalah pendistribusiannya tergantung kita sih," pungkasnya.