Kata Psikolog soal Fenomena Anak-anak Menangis Usai Nonton Miracle In Cell No. 7

24 September 2022 17:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster film Miracle in Cell No. 7. Foto: Dok. Falcon Pictures
zoom-in-whitePerbesar
Poster film Miracle in Cell No. 7. Foto: Dok. Falcon Pictures
ADVERTISEMENT
Film Miracle In Cell No. 7 yang saat ini masih tayang di bioskop dan sukses tembus 4,2 juta penonton ini tak hanya dapat disaksikan oleh para remaja dan dewasa. Film ini bisa ditonton semua umur, termasuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit akhirnya orang tua yang mengajak anak mereka menyaksikan film yang membuat para penonton terenyuh dan menangis.
Belum lama ini, Hanung Bramantyo selaku sutradara Miracle In Cell No. 7 bahkan sempat mengunggah video yang menampilkan reaksi anak-anak yang menangis usai menyaksikan film tersebut.
"Ya Allah, nak. Saya enggak tahu ada kisah apa di balik kesedihannya. Yang jelas, ngeliat ini rasanya pengin meluk," tulis Hanung saat mengunggah ulang video yang viral di TikTok.
Fenomena anak menangis usai menyaksikan aksi bapak Dodo pun mendapat tanggapan dari Psikolog Anak. Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi. yang merupakan psikolog anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini mengatakan bahwa pada umumnya film memang melibatkan emosi dari setiap karakter.
ADVERTISEMENT
"Dari segi penceritaan, penonton dibawa masuk untuk mengenal karakter-karakternya terlebih dahulu, sehingga penonton membangun empati terhadap tokoh-tokoh, turut merasakan emosi dari tokoh-tokoh tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima kumparan.
Cuplikan film Miracle in Cell No. 7. Foto: Dok. Falcon Pictures
Selain itu, penggabungan elemen musik juga mudah untuk mengocok emosi para penonton selama menyaksikan film Miracle In Cell No. 7.
"Memang musik tersebut tujuannya untuk membangun emosi yang sedang ditampilkan dalam adegan film. Untuk anak-anak yang menangis dan memeluk ortunya setelah menonton, artinya mereka punya kepekaan emosi yang baik," jelasnya.
"Anak-anak yang menangis adalah sebuah kewajaran, artinya mereka bisa berempati dengan tokoh dalam film dan ikut merasakan kesedihan. Bisa juga nanti orang tua-orang tua yang ajak anaknya nonton, tanyakan ke anak, apa yang mereka rasakan setelah nonton film tersebut, nanti bisa digali lebih dalam," sambung Jane.
Cuplikan film Miracle in Cell No. 7. Foto: Dok. Falcon Pictures
Jane yang juga sudah menyaksikan film Miracle In Cel No. 7 ini juga mengurai pujiannya terhadap akting Vino yang berperan sebagai Dodo. Vino bisa membawakan karakter Dodo sebagai penyandang disabilitas dengan sangat apik.
ADVERTISEMENT
"Vino G. Bastian bisa deliver karakter Dodo sebagai individu dengan disabilitas intelektual dengan sangat baik. Hal ini juga bisa membantu masyarakat awam untuk lebih aware dengan kondisi individu dengan disabilitas intelektual," katanya.
Cuplikan film Miracle in Cell No. 7. Foto: Dok. Falcon Pictures
Sementara itu untuk peran Kartika yang diperankan oleh Graciella Abigail juga bisa mengajarkan anak tentang bagaimana konsep menyanyangi dan membantu orang tua dengan tulus.
"Di film ini bagus sekali digambarkan soal konsep 'anak mengasuh ortu' pada adegan Kartika menyiapkan bekal, handuk, dan baju ganti untuk bapaknya bekerja, kemudian mengingatkan ayahnya untuk makan, dan ketika bapaknya bekerja jualan balon pun anaknya yg mengantarkan balon-balonnya dan meminta fee yang fair ke pembeli," pungkasnya.