Kata Sejumlah Selebriti Soal #SkipChallenge

13 Maret 2017 20:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ben, Franda dan Baim bicara soal #SkipChallenge (Foto: Munady/kumparan)
Tantangan yang dilakukan dengan menekan dada temannya yang dikenal dengan #SkipChallenge atau #PassOutChallenger, sempat membuat ramai media sosial.
ADVERTISEMENT
Permainan yang dapat menyebabkan orang lain pingsan itu rupanya juga telah diketahui oleh sederet selebriti Tanah Air. Salah satunya Ben Kasyafani.
Skip challenge yang beredar di Instagram (Foto: Instagram/@matthewldawn)
Ia mengaku pernah melakukan permainan seperti itu saat dirinya masih berumur belasan tahun. Kala itu dirinya bahkan sempat mulai hingga pusing setelah dadanya ditekan oleh teman-teman sekolahnya.
Merasa permainan tersebut tidak baik untuk dilakukan anak-anak, membuat ayah satu anak ini menyarankan agar permainan itu tidak dilakukan oleh siapapun.
Ben Kasyafani di acara peluncuran Grab Share (Foto: Munady)
"Adik-adik yang manis, yang baik, jangan lagi ya itu berbahaya sekali. Apalagi disebar-sebarkan videonya, karena nanti akan menimbulkan lebih banyak lagi rasa penasaran dan lebih banyak yang mencoba. Udah stop, jangan itu bahaya," ujar Ben ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
ADVERTISEMENT
Hal senada juga diutaran presenter Franda. Meski tidak pernah mencoba tantangan itu, ia menilai tidak baik dilakukan oleh siapapun apalagi kepada anak-anak.
Franda dalam peluncuran Grab Share (Foto: Munady)
"Stress kali ya. Enggak lucu banget sih itu buat aku. Enggak lucu sih," tutur istri Samuel Zylgwyn itu, pada kesempatan yang sama.
Sementara aktor Baim Wong menilai, apa yang dilakukan anak-anak tersebut, karena minimnya pengetahuan soal dampak yang bisa disebabkan dari permainan dengan menekan dada lawan mainnya, hingga kejang-kejang bahkan pingsan tersebut.
Baim Wong di acara peluncuran Grab Share (Foto: Munady)
Pemain film 'Jakarta Undercover' ini juga tidak pernah mencoba tantangan bahaya itu saat dirinya masih duduk di bangku sekolah.
"Bagi mereka pasti itu fun, seneng. Tapi harus dipikirin dampak negatifnya. Dalam arti apakah itu bahaya atau aman. Awalnya pasti karena seneng-seneng," tandas Baim.
ADVERTISEMENT