Kebanggaan Ray Sahetapy Punya Dua Anak Tuna Rungu

6 April 2025 14:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soerang perwakilan keluarga membawa bingkai foto dan berdoa saat pemakaman aktor Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (4/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Soerang perwakilan keluarga membawa bingkai foto dan berdoa saat pemakaman aktor Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (4/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Panji Surya Sahetapy, anak ketiga mendiang Ray Sahetapy, adalah putra yang istimewa. Meski tuna rungu, Ray menetap di Amerika, meraih gelar S2 hingga menjadi dosen di sana.
ADVERTISEMENT
Surya menjelaskan bahwa Ray sangat bangga, bahwa dua dari empat anaknya menyandang tuna rungu.
"Jadi ayah itu orang tua yang bangga menunjukkan kami tuli, memperkenalkan ke orang lain, bahwa orang tuli itu seperti apa cara komunikasinya," kata Surya Sahetapy usai ayahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4).
Surya menyebut Ray selalu menyebarkan pesan agar orang jangan malu dan jangan takut berkomunikasi dengan teman tuli.

Kebanggaan Ray Sahetapy saat Surya Wisuda

Surya mengenang reaksi ayahnya sebelum meninggal, ketika Surya wisuda S2. Ekspresi itu menjadi kebanggaan terakhir Surya, karena saat itu ayahnya belum terserang stroke dan sulit bicara.
"Itu ekspresi kebanggaan ayah terakhir, karena setelah wisuda selanjutnya sempat kena stroke. Jadi komunikasi selalu intensif sebelum kena stroke lewat juru bahasa isyarat, WhatsApp, dan lain sebagainya," ungkap Surya.
ADVERTISEMENT
"Setelah wisuda belum sempat cerita terkait pengalaman jadi dosen, jadi mau cerita terkait kuliah S2 dan ingat banget beliau bilang perjuangkan hak-hak orang tuli," lanjutnya.
Surya Sahetapy, anak Dewi Yull dan Ray Sehatpy. Foto: Instagram @suryasahetapy.
Di Amerika, Surya kini ingin mengejar gelar S3. Surya ingin mewujudkan mimpi ayahnya membangun departemen teater untuk teman tuli.
"Saya ingin menunjukkan bahwa tuli itu bisa berkarya di dunia akademis. Mudah-mudahan kedepannya bisa kolaborasi dan bikin contoh baik," ujar Surya.
"Mungkin bikin satu universitas yang punya program jurusan tuli atau departemen teater yang terkait bahasa isyara atau sekolah teater khusus tuli," tutupnya.
Surya Sahetapy di rumah duka sang ayah, Ray Sahetapy. Foto: Instagram
Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4) pukul 21:04 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Karier Ray dimulai saat debut layar lebar lewat film Gadis (1980) garapan sutradara Nya' Abbas Akup. Di film itu, Ray bertemu dengan Dewi Yull, hingga keduanya menikah pada 16 Juni 1984.
ADVERTISEMENT
Ray Sahetapy lalu bercerai dengan Dewi Yull pada 2004, setelah mereka dikaruniai empat anak, yaitu Panji Surya, Gizca Puteri Agustina Sahetapy, Rama Putra, dan Mohammad Raya Sahetapy.
Ray Sahetapy lalu menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti. Sedangkan Dewi Yull menikah lagi dengan Srikaton pada 2008.