Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keluarga Gelar Pengajian 100 Hari Julia Perez
17 September 2017 19:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Tidak terasa, sudah 100 hari dunia hiburan Tanah Air ditinggal Julia Perez atau Jupe untuk selama-lamanya. Hari ini, Minggu (17/9), keluarga mendiang pelantun 'Belah Duren' itu menggelar pengajian 100 hari di kediaman Jupe di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Pengajian 100 hari Jupe digelar sekitar pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pengajian pun ditutup dengan ceramah dan berbagi dengan anak yatim.
"Kali ini acara 100 harian lebih khidmat, lebih banyak berdoa, lebih banyak pengajiannya, lebih lama, lebih rame dibanding kemarin-kemarin, dan anak yatimnya lebih banyak ngundangnya," ucap Nia Anggia, adik Jupe, usai pengajian.
Acara pengajian yang digelar untuk Jupe hari ini didominasi dengan warna hijau. Menurut Nia, mendiang sang kakak sangat suka dengan warna tersebut.
"Mama 'kan waktu dua hari lalu naik ke atas liat foto dia (Jupe) yang sendiri, di air, (Jupe ceritanya jadi) Nyi Roro Kidul. Oh iya ya, almarhum senang warna hijau. Akhirnya, pengajian 100 hari kita pake baju warna hijau," terangnya.
ADVERTISEMENT
Saat Nia bicara, tiba-tiba sang bunda, Sri Wulansih, terisak.
"Dari keluarga belum ada, apa namanya, belum lega. Meninggalnya Kak Jupe masih membekas amat sangat di hati keluarga. Jadinya, setiap kali aku inget almarhumah, mama inget almarhumah, gampang nangis di mana-mana," jelas Nia.
"Mama apalagi. Hampir setiap hari dia ke kuburan. Kalau ditanya 'Mama ngapain ke kuburan?', (jawabannya) 'pokoknya mama mau ke kuburan'. Jadi, mama hampir tiap hari ke kuburan, entah cuma lihat, ngurusin makamnya, cuma mandang aja, dan berdoa. Hampir tiap hari," lanjutnya.
Sang bunda mengaku, ia sangat amat merindukan penyanyi bernama asli Yuli Rachmawati tersebut.
"Kangen, lah. Kangen walaupun dia begitu, tapi perhatian dia sama adik-adiknya, sama mamanya. Luar biasa (perhatiannya), tetap nomor satu," tuturnya seraya terisak.
ADVERTISEMENT
"Kita seperti kehilangan sosok pemimpin di rumah ini. Biasanya dia yang sibuk ngatur, kita harus begini, begitu. Sekarang enggak ada dia lagi. Kayaknya ada yang kosong, ada yang hilang," timpal Nia. "Sepi sepeninggalannya. Makin lama, makin sakit, lho. Makin berasa ditinggalin. Tadinya masih enggak percaya. Makin lama, makin berat."
Keluarga menambahkan, mereka tidak akan pernah lupa dengan sosok Jupe.
"Mama 'kan selalu inget dia, sekarang udah enggak ada dia. Dulu 'kan, jarang ketemu, katanya sibuk kerja. Sekarang, apa salahnya kita sempatkan waktu kalau kita mau pergi ke mana, apalagi 'kan deket (pemakamannya), ke situ aja dulu," katanya. "(Mama juga merasa) sepi."
"Enggak bisa melupakan. Orang bilang ikhlasin. Aku lagi belajar untuk ikhlasin. Aku belajar merelakan," tutur Nia. "Kita semua dalam proses mengihlaskan, belajar merelakan itu butuh waktu. Insyaallah, dengan berjalannya waktu, beberapa tahun ke depan kita bisa. Tapi kalau sekarang, enggak mungkin," kata Nia.
ADVERTISEMENT
Menutup perbincangan, Sri mengatakan bahwa ia akan selalu berdoa untuk putrinya tersebut.
"Mama selalu berdoa untuk dia (Jupe), doain adik-adiknya sekarang yang tinggal berdua ini. Insyaallah dari tangan kita ini, kita dapet rejeki yang halal untuk bangun rumah singgah lagi," tutup Sri.
Pukul 17.00 WIB, keluarga Jupe pergi ke makam mantan istri Gaston Castano tersebut untuk berdoa. Lagi-lagi, air mata Sri membanjiri wajahnya saat ia tiba di makam putri tercintanya.
Julia Perez meninggal dunia pada 10 Juni 2017 setelah tiga tahun berjuang untuk melawan penyakit kanker serviks yang diidapnya. Ia meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, pukul 11.12 WIB dan dikebumikan di hari yang sama di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT