Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kematian Artis Tangmo Nida Penuh Misteri, Ibunda Sempat Curiga Anaknya Dibunuh
5 Maret 2022 15:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, kematian Tangmo dinilai janggal. Apalagi foto-foto jenazah Tangmo sempat viral di media sosial hingga membuat netizen menduga penyebab kematian Tangmo bukan karena tenggelam seperti yang diberitakan.
Kronologi Kematian Tangmo Nida
Kasus Tangmo mencuat saat kematian dirinya dinilai janggal. Kasus ini bermula pada 24 Februari lalu, Tangmo Nida melakukan perjalanan untuk melakukan sebuah pemotretan. Mereka menyusuri Sungai Chao Phraya River dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi dengan speedboat.
Dalam speedboat itu, Tangmo Nida bersama dengan lima orang yang terdiri dari manajer Tangmo, Gatick Idsarin Juthasuksawat, Pasir Wisapat Manomairat, pemilik kapal, Por Tanupat Lerttaweewit, CEO Orisma Technology, Robert Phaiboon Trikanjananun, dan Job Nitas Kiratisoothisathorn.
Kemudian, pada pukul 22.40 waktu setempat, Tangmo Nida dilaporkan terjatuh dari speedboat.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Independent, setelah Tangmo dilaporkan hilang, kelima orang yang pergi bersamanya menjalani interogasi di kantor polisi. Pemilik speedboat, Por Tanupat Lerttaweewit, mengatakan bahwa Tangmo Nida terjatuh usai buang air kecil di bagian belakang kapal.
Kemudian, pencarian jasad Tangmo Nida dilakukan sejak Jumat (25/2) dini hari sampai Sabtu (26/2). Mayat Tangmo Nida ditemukan pukul 13.10 atau 38 jam setelah kejadian. Tepatnya di satu kilometer dari tempatnya terjatuh, yaitu di dekat Jembatan Rama VII Provinsi Nonthaburi, barat laut Bangkok.
Menurut laporan otopsi awal dari Institut Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Umum Polisi setempat, mengungkapkan bahwa terdapat pasir di paru-paru Tangmo Nida.
Ahli forensik juga menolak kesaksian pemilik speedboat yang mengatakan Tangmo pergi ke ujung perahu untuk buang air kecil. Sebab, dia ditemukan mengenakan bodysuit, yang mana menyulitkannya untuk melakukan buang air kecil di speedboat.
ADVERTISEMENT
Ibunda Tangmo Nida Sempat Menduga Anaknya Dibunuh
Dari hasil penyidikan, pihak kepolisian akhirnya menetapkan dua orang sebagai terdakwa, yakni pemilik speedboat Tanupat Lerttaweewit dan pengemudi Paibul Trikanchananan karena terbukti lalai hingga menyebabkan kematian.
Lerttaweewit juga dikenakan denda tambahan karena tak memiliki kartu izin mengemudi ketika mengantar teman-temannya.
Mereka berdua terancam hukuman maksimum denda 200 ribu baht dan atau 10 tahun pidana penjara. Namun, pada Minggu (27/2), keduanya justru dibebaskan dengan jaminan.
Ibu Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, sempat menyatakan bahwa dirinya tak percaya dengan kecelakaan yang terjadi pada anaknya.
Ia bahkan mencurigai lima orang yang pergi bersama anaknya. Ia ingin pihak kepolisian menyelidiki mereka satu persatu. Panida mengabaikan laporan jika anaknya melakukan buang kecil di speedboat. Ia pun menduga sang anak dibunuh.
ADVERTISEMENT
"Tangmo adalah seorang bintang. Sulit membayangkan dia pergi ke bagian belakang kapal untuk itu," kata Panida dilansir Bangkok Post.
Namun, pada Kamis, (4/3) kemarin, Panida dikabarkan telah memaafkan kedua tersangka karena memberikan uang sebesar 30 juta bath atau USD 920,000.
Keputusan Panida Sirayutthayothin tentu mengundang kecewaan dan kemarahan publik. Ia dinilai menerima kematian sang anak hanya karena sejumlah uang.
Laporan: Sausan Sudarjat