Kematian Uje Dicela, Umi Pipik: Cuitan Itu Bikin Anak-anak Terluka

Umi Pipik dan anak-anaknya. Foto: Instagram/@bilal.ataya

Umi Pipik mengungkap soal kondisi anak-anaknya usai membaca cuitan netizen yang mencela kematian ayah mereka, Ustaz Jefri Al Buchori alias Uje.

Umi Pipik menyebut ketikan jahat netizen itu sangat melukai hatinya dan juga hati anak-anaknya. Apalagi pemilik akun X @ProjectHunterA sempat menyebut mendiang Uje dengan sebutan tolol.

"Mereka terlukanya itu lebih kepada twitnya mengatakan ayahnya itu bodoh dengan kematiannya, dengan mengendarai motor," ujar Umi Pipik kepada wartawan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).

"Tapi kan kita enggak pernah tahu, ya, kematian. Jadi justru anak saya terlukanya di situ," sambungnya.

Tangkapan layar unggahan akun medsos yang dipolisikan Abidzar Al-Ghifari. Foto: Dok. Istimewa

Umi Pipik tak memungkiri anak ketiganya, Ayla Azuhro, merasa sangat sedih lantaran Uje meninggal dunia saat Ayla masih berusia 4 tahun. Umi menyebut anaknya itu sampai terus menangis karena ayahnya dihina netizen.

"Ya, dia sampai menangis, yang nomor tiga, ya, yang perempuan. Dia nangis, dia sedih, karena mungkin, ya, dia ditinggal Uje kan pas masih umur 4 tahun dan dia melihat sosok ayah yang di mata dia baik," ucap Umi Pipik.

Hujatan itu pun berdampak dengan sikap Ayla yang akhirnya memilih untuk mengurung diri dan tidak mau sekolah. Untungnya, Adiba Khanza dan Abidzar Al Ghifari mau untuk menenangkan sang adik dan memberikan penjelasan agar Ayla bisa lebih kuat menghadapi komentar jahat netizen.

"Pasti sakitlah dia melihat berita ini, sampai enggak mau sekolah. Tapi sekarang alhamdulillah, sih, tenang. Saya, Adiba, dan Abidzar kasih semangat bahwa, ya sudah, kayak begitu enggak usah didengar," ungkap Umi Pipik.

Lebih lanjut, Umi Pipik mengatakan bahwa ulah pemilik akun X @ProjectHunterA itu justru membuat anak-anaknya kembali teringat dengan kecelakaan tragis yang dialami Uje. Padahal sejak lama mereka berusaha mengubur kenangan pahit itu.

"Trauma, sih, enggak, ya. Maksudnya anak-anak saya akhirnya jadi mengingat lagi kejadian kecelakaan itu. Kalau kematian, kan, semua orang akan meninggal, tapi anak-anak saya lebih pada mengingat kecelakaan itunya," pungkas Umi Pipik.