'Kenapa Harus Bule?' Ceritakan Fenomena Bule Hunter di Indonesia

21 Maret 2018 15:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain film Kenapa Harus Bule. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain film Kenapa Harus Bule. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nia Dinata kembali memproduseri film layar lebar. Film tersebut berjudul 'Kenapa Harus Bule?' yang akan tayang 22 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan judulnya, 'Kenapa Harus Bule?' bercerita tentang seorang perempuan bernama Pipin. Di usianya yang sudah mendekati kepala tiga, Pipin terobsesi untuk mencari jodoh seorang bule alias bule hunter. Meski demikian, Andri Cung selaku sutradara film tersebut mengemukakan bahwa 'Kenapa Harus Bule?' tidak hanya bercerita tentang fenomena tersebut saja.
Secara garis besar, 'Kenapa Harus Bule?' memiliki isu seputar perempuan Indonesia.
"Isu yang ingin kita kemukakan misalnya definisi kecantikan di Indonesia di mana media dan produk punya misi yang mendikte perempuan Indonesia mesti cantik seperti apa, misalnya kulit putih. Ada hal-hal itu yang kita bahas," kata Andri saat bincang-bincang di kantor kumparan (kumparan.com) belum lama ini.
Selain itu, lanjut Andri, filmnya juga bercerita tentang penilaian seseorang yang hanya sekadar melihat dari penampilan fisik. Fenomena ini kemudian dikawinkan dengan white supremacy, sebuah kepercayaan bahwa ras kulit putih ada ras yang paling unggul dibanding ras lain.
ADVERTISEMENT
"Satu lagi tentang white supremacy di Indonesia dan di negara Asia yang kita tahu, bagaimana sometimes we treat white people lebih tinggi dari kita sendiri," kata Andri.
Andri Cung. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Andri Cung. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Nia Dinata pun memaparkan inti film 'Kenapa Harus Bule?' secara lebih sederhana. Dia bilang, film tersebut bercerita tentang kisah cinta. Dia melihat bahwa ternyata, perasaan jatuh cinta itu merupakan elemen yang krusial bagi setiap insan, baik itu laki-laki maupun perempuan.
"Yang paling penting buat aku adalah, ketika kita mencari cinta, ternyata keterbukaan, kepercayaan, pasangan yang cocok sama kita itu doesn't mean warna kulitnya harus warna tertentu. Enggak mesti bule, enggak mesti lokal, enggak mesti oriental, bisa apa aja karena sebenarnya yang kita cari tuh pure love dan respect, bukan hanya image," tuturnya Nia kesempatan yang sama.
Nia Dinata. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nia Dinata. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Maka dari itu, film 'Kenapa Harus Bule?' dipilih sebagai film orisinal pertama untuk layanan streaming Viu. Myra Suraryo selaku Head of Marketing & Ad Sales Viu melihat bahwa film tersebut memiliki ide cerita dan kualitas yang baik bagi penonton Inonesia.
ADVERTISEMENT
"Ada sesuatu yang kita lihat sehari-hari, di sekitar kita ada, tapi Andri bisa mengemas ini menjadi sesuatu yang aspiratif, yang eye-opener, yang membuka mata wanita-wanita di Indonesia dan pria-pria di Indonesia bahwa bagaimana mencintai diri sendiri, menghargai diri sendiri, dan ketika menghargai diri sendiri maka otomatis orang lain dengan sendirinya akan menghargai kita dan mencintai kita," ujar Myra.
'Kenapa Harus Bule?' dibintangi oleh Putri Ayudya, Natalius Chendana, Michael Kho, Cornelio Sunny, Djenar Maesa Ayu, hingga Paul Agusta.
Film tersebut bercerita tentang Pipin (Putri Ayudya) yang ingin menikah dengan bule sebelum usianya menginjak 30 tahun. Dia berpacaran dengan bule Italia bernama Gianfranco (Cornelio Sunny) yang ternyata tidak cocok dengannya.
Di sisi lain, Arik (Michael Kho) mencoba menyadarkan Pipin bahwa ada satu pria yang selalu setia menantikan uluran tangannya. Pria tersebut adalah sahabat Arik dan Pipin, yaitu Buyung (Natalius Chendana).
ADVERTISEMENT
'Kenapa Harus Bule?' mulai tayang di bioskop 22 Maret mendatang.