Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keresahan Via Vallen soal Prasangka Netizen, Bullying dan Keperawanan
31 Agustus 2018 10:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Penyanyi dangdut Via Vallen mengungkapkan keresahannya di unggahan Instagram Story miliknya, @viavallen, pada Jumat (31/8) dini hari. Ia sangat menyayangkan komentar pedas netizen di media sosial yang menilai seseorang dari segi fisik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, perempuan berusia 26 tahun itu juga miris ketika ada orang yang sudah menyalahartikan sebutan 'keperawanan'.
"Zaman dulu mungkin yang pedas itu omongan. Tapi zaman sekarang yang pedas itu ketikan. Miris banget zaman sekarang keperawanan hanya dinilai dari segi fisik. Dan yang jadi korban adalah mereka yang bertubuh gendut dianggap sudah enggak perawan, bahkan sudah punya anak," tulis Via Vallen dalam unggahannya itu.
Via menambahkan, yang lebih membuat dirinya kecewa yakni komentar negatif tersebut juga berasal dari kaum hawa. Meski tak menyebutkan secara pasti siapa orang yang ia maksud tersebut, namun sepertinya curhatan itu berdasarkan pengalaman pribadinya.
Ia pun menyebutkan bahwa banyak di luar sana kerabatnya yang sudah melahirkan dua anak, tapi tubuhnya masih tetap ideal.
ADVERTISEMENT
"Terus apa kabar anak-anak yang masih duduk di bangku SD yang badannya masih pada gendut-gendut. Apa dianggap enggak perawan bahkan sudah punya anak juga??? Astaghfirullah," tulis pelantun 'Sayang' itu.
"Padahal aku juga punya teman yang mbrojol anak 2 tapi badannya masih seksi saja enggak gembrot-gembrot karena memang enggak ada bakat gendut dari keluarganya. Apa dia tetap dianggap perawan????" lanjutnya.
Sebelumnya, Via merasa takut untuk menuliskan hal tersebut. Namun, ia terlalu risih ketika melihat beberapa perempuan yang menilai fisik sesamanya. Akhirnya keberanian pun ia tujukan pada unggahannya itu.
"Tapi untuk mendapatkan itu, semua dibutuhkan usaha yang enggak semua perempuan mampu melakukannya," tutup Via Vallen .