Ketika Lagu Bimbo Diaransemen Jadi Japanese Rock

J-Rocks (Foto: Munady)

Bimbo merupakan grup musik yang identik dengan lagu-lagu religi. Sebagian besar karya mereka amat lekat dengan aliran pop dan keroncong. Namun, apa jadinya jika lagu Bimbo didaur ulang dengan konsep Japanese Rock?

Hal itu dilakukan oleh J-Rocks pada awal 2018. Mereka mengaransemen lagu 'Wudhu' milik Bimbo.

"Kami mengcover lagu dari band legend Indonesia yang selalu kami kagumi," kata vokalis J-Rocks Iman Taufik Rachman saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta.

Iman menjelaskaan J-Rocks tidak mengalami kesulitan ketika mengaransemen lagu 'Wudhu'. Di lagu tersebut, mereka digandeng oleh Countering Violent Etremism in Indonesia, yakni suatu gerakan yang menggalakkan kampanye anti radikalisme yang ditujukan untuk generasi muda.

Sehingga dalam lagu 'Wudhu'dimasukan juga unsur rap, agar niat untuk mencapai pasar generasi muda dapat terwujud.

“Kalau boleh jujur ini juga pesanan kalau bisa dimasukan unsur rapnya, awalnya kita agak gimana ya, akhirnya kita coba dan jadi lah,” kata Iman.

Ini memang bukan kali pertama J-Rocks me-recycle lagu religi. Sebelumnya mereka sempat mengaransemen ulang lagu 'Assalammualaikum' milik Opick.

Bimbo (Foto: Facebook/Harry Kiss)

Adapun dalam proses recycle lagu ini juga bukan tanpa izin dari Bimbo. Iman mengaku telah berkomunikasi dengan salah satu personel Bimbo, Jaka Purnama Hardjakusumah.

“Tentunya kita awalnya minta persetujuan dulu kan sama Om Jaka,” ujar Iman.

Menurut Iman, setelah mendapat persetujuan dari Jaka mengenai aransemennya barulah lagu tesebut dipublikasikan. Mengenai unsur rap yang ditambahkan dalam lagu ini, ia mengaku tidak ada respons negatif dari Jaka Bimbo.

“Ya asik-asik aja nerima,” katanya.

Dalam acara ini hadir juga Yeni Wahid sebagai bintang tamu. Selain mengucapkan selamat kepada J-Rocks, Yeni juga menekankan kembali pesan yang begitu mendalam dari lagu 'Wudhu'.

Menurut Yeni, lagu 'wudhu' tidak hanya diartikan proses membasuh anggota badan. Lebih dari itu, 'wudhu' juga melibatkan proses menyucikan diri.

“Lagu wudhu bukan cuman sekadar membasuh kuping tapi menyucikan pendengaran. Itu kan dalam sekali lagi maknanya,” ungkap Yeni.