Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ketika P Diddy Julid: Film 'Black Panther' Hanyalah Eksperimen Kejam
13 Juli 2018 14:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Film besutan Ryan Coogler ini memang didominasi aktor dan aktris berdarah Afrika-Amerika. 'Black Panther' juga menjadi salah satu film Marvel tersukses tahun ini selain 'Avengers: Infinity War' dan mendapat banyak pujian dari kritikus film.
Namun, ada satu orang yang tidak menyukai film 'Black Panther'. Ialah rapper, produser musik, sekaligus pebisnis P. Diddy. Saat ditanya soal film 'Black Panther', pria bernama asli Sean John Combs itu skeptis terhadap film bergenre fantasi da sci-fi tersebut.
Bahkan, Diddy tak segan untuk menyebutkan bahwa 'Black Panther adalah film eksperimen semata, untuk melihat reaksi penonton yang bukan keturunan Afrika-Amerika terhadap film tersebut.
"'Black Panther' adalah eksperimen yang kejam," kata pria berusia 48 tahun itu kepada Variety. "Kami hidup di tahun 2018, dan ini pertama kalinya industri film memberi kami lapangan bermain yang adil dari sebuah film blockbuster. Butuh ratusan juta (dollar AS) untuk membuat film itu."
Diddy melanjutkan dengan mengeluhkan perbedaan keuangan yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan itu juga disebut Diddy mengubah budaya kaum kulit hitam di AS menjadi sebuah produk yang sukses.
ADVERTISEMENT
"Kami hanya mendapatkan 5 persen dari modal ventura diinvestasikan dalam hal-hal yang kami (orang-orang berdarah Afrika-Amerika) miliki. Bisnis kami, ide-ide yang kami miliki. Kau tidak dapat melakukan apa pun tanpa uang itu, tanpa sumber daya. Tetapi, ketika kita mendapatkan sumber daya, kita terlalu banyak memberi," kata pelantun 'I'll Be Missing You' itu.
Diddy mengambil contoh Kanye West yang tengah bekerja sama dengan merek sepatu terkenal, Adidas. Di matanya, investasi Adidas pada suami Kim Kardashian itu berjalan dengan mulus dan diselesaikan dengan baik. Begitu juga dengan promotor Live Nation yang menghadirkan beberapa penampil di sebuah arena yang juga tempat U2 menggelar konser.
Jadi, kesimpulannya, akses untuk menyamakan kedudukan warna kulit dan menghilangkan rasisme di Amerika Serikat sangatlah penting,
ADVERTISEMENT
"'Black Panther', 'Black-ish', fashion; ini semua mengenai akses. Jika kamu diblokir dari sumber daya, kau tidak dapat bersaing. Dan itu yang ingin saya rasakan, untuk bisa datang dan berkompetisi," jelas Diddy yang juga mengatakan bahwa tidak ada CEO berkulit hitam di dalam sebuah label musik besar.
Menutup pernyataannya, pemain film 'Monster's Ball' ini berharap agar kaum Afrika-Amerika di Negeri Paman Sam diberikan kepercayaan untuk menjadi pemimpin dan mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan sebagi bagian dari hak asasi manusia.
"Untuk semua miliaran dolar yang dimiliki oleh para eksekutif berkulit hitam, (masih ada keraguan) untuk menempatkan mereka di posisi tingkat atas. Masuk akal untuk memberi (para eksekutif warna baru akan) sebuah peluang dan merangkul evolusi yang tengah terjadi, seperti menjadi presiden atau senior."
ADVERTISEMENT
Bagaimana reaksi kamu soal pernyataan Diddy? Apakah prasangka tersebut masih bisa dimaklumi?