Ketulusan, Kunci Kesuksesan Manusia dan Lagu-lagu Cinta Ciptaan Yovie Widianto

14 Februari 2020 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yovie Widianto Foto: Instagram @ywpiano
zoom-in-whitePerbesar
Yovie Widianto Foto: Instagram @ywpiano
ADVERTISEMENT
Orang-orang di seluruh dunia merayakan Valentine pada 14 Februari. Valentine pun selalu dianggap sebagai hari penuh kasih sayang dan cinta.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang menyatakan cinta di Hari Valentine. Biasanya, ada lagu-lagu romantis yang digunakan, mulai dari Because of You karya Keith Martin, On Bended Knee milik Boyz II Men, hingga Fix You karya Coldplay.
Di Indonesia, ada beberapa lagu romantis yang juga sering berkumandang di Hari Valentine, seperti Takkan Terganti, Cerita Cinta, dan Janji Suci. Ya, tiga lagu itu diciptakan oleh pianis dan pencipta lagu ternama, Yovie Widianto.
Yovie Widianto. Foto: Giovanni/kumparan
Bertepatan dengan Hari Valentine, kumparan coba mencari tahu, seperti apa proses Yovie Widianto menciptakan lagu-lagu romantis. Apa pula rahasia yang membuat lagu-lagu Yovie terus populer sejak era '90-an sampai sekarang. Bahkan, sering digunakan kaum milenial untuk 'menembak' pujaan hati.
Lucunya, ketika ditanya mengenai hal-hal tersebut, Yovie justru tertawa terbahak-bahak. Ia mengaku, tidak punya rahasia khusus dalam menciptakan lagu. Namun, memang ada satu hal yang membuat karya-karyanya terus dicintai dari masa ke masa.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada rahasianya. Yang jelas, lagu-lagu itu memang ditulis berdasarkan imajinasi dan kreativitas. Tapi, selama menulis (lagu), apa pun itu, mau tentang kesedihan, kebahagiaan, dan sebagainya, saya selalu berusaha setulus mungkin, tanpa melebih-lebihkan," ungkap Yovie ketika dihubungi kumparan baru-baru ini.
"Sebenarnya, saya juga tidak menyangka 30 tahun berkarier dan lagu-lagu saya masih sering diputar saat Valentine. Bahkan, lagu Janji Suci itu diputar di 80 persen pernikahan di Indonesia," sambungnya.
Yovie Widianto. Foto: Giovanni/kumparan
Ketulusan hati juga bukan satu-satunya hal yang membuat lagu-lagu cinta ciptaan Yovie terasa spesial. Ada pemilihan diksi yang sederhana, tapi sesuai realitas.
Contohnya, lagu Janji Suci. Di bagian chorus, ada lirik yang sangat menarik untuk di-highlight:
ADVERTISEMENT
Tanpa terdengar terlalu puitis dan berbelit-belit, lirik itu menggambarkan seperti apa keinginan dari pasangan-pasangan yang ingin menikah. Nah, bagi Yovie, pemilihan diksi kembali lagi pada referensi dan seberapa cerdas pencipta lagu menangkap kisah-kisah yang berkembang di masyarakat Indonesia.
"Seseorang hidup 'kan, pasti terpengaruh lingkungan, dan hal itu menjadi referensi. Aku dari kecil, tahun '80-an gitu, sudah suka baca, nulis puisi. Jangankan gitu, deh, di angkot ada tulisan yang lucu, itu aku catat dan sewaktu-waktu bisa menjadi lirik," tuturnya.
Yovie Widianto. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Karena itu, Yovie mengaku punya cara menulis lirik yang unik dan berbeda dari kebanyakan pencipta lagu. Ia merasa, lagu yang bagus baru bisa diciptakan ketika berada di area yang ramai dan berisik.
ADVERTISEMENT
"Kan biasanya orang kalau mau nulis lagu harus ke gunung, menyepi. Tapi, aku, kebalikannya. Aku justru senang nulis saat berada di tengah keramaian mal, kadang di sana aku bisa terinspirasi dari orang yang pacaran habis nonton bioskop," kata Yovie.
Selain itu, Yovie juga selalu berkomunikasi dengan penyanyi yang akan mengisi vokal di lagu buatannya. Sehingga, ketulusan dari lirik-lirik yang ia tulis bisa tersampaikan dengan baik.
"Ada, sih, beberapa lagu yang direncanakan. Tapi, lebih dari 80 persen lagu yang aku buat itu idenya spontan muncul setelah ketemu penyanyinya. Karena, kita 'kan jadi bisa saling bercerita dan saat nyanyi, terasa banget kalau dia sepenuh hati," ujarnya.
Yovie Widianto di Grand Indonesia. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Bagi Yovie Widianto, tidak ada lagu cinta yang akan populer jika diciptakan untuk menyenangkan hati pasar. Itu menjadi hal yang amat ia hindari.
ADVERTISEMENT
"Memang perlu juga menangkap semangat di era tertentu, hal-hal yang sedang hangat dibicarakan publik. Seperti kata-kata baper, itu 'kan sekarang banyak digunakan, karena sesuai zaman. Tapi, itu, sih, hanya cara menggambarkan romantisme saja. Karena, cinta akan selalu menjadi cinta dan tanpa ketulusan, cinta itu tidak pernah nyata," tutupnya.