Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.6
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kiat Anggy Umbara soal Penggarapan Film Horor: Buat Orang Takut dan Tak Nyaman
28 Januari 2024 18:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sutradara Anggy Umbara sudah menggarap sejumlah film horor. Beberapa di antaranya Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur, Si Manis Jembatan Ancol, dan Siksa Neraka.
ADVERTISEMENT
Anggy Umbara membagikan kiat terkait penggarapan film horor. Hal terpenting dalam menggarap film horor ialah bisa mendatangkan rasa takut dan tidak nyaman bagi orang yang menyaksikannya.
"Rumusnya sih sebenarnya kalau horor, membuat orang takut saja dan tidak nyaman terhadap apa yang terjadi di film itu," kata Anggy kepada kumparan, belum lama ini.
Anggy Umbara Ungkap Tantangan Garap Film Horor
Anggy mengatakan penonton juga harus bisa bersimpati pada karakter utama dalam film. Dengan begitu, penonton mampu terbawa emosi.
"Jadi kalau sesuatu yang buruk terjadi pada karakternya, penonton ikut terkena imbas dari emosionalnya, perasaannya, dan ketakutan tersebut," tuturnya.
Anggy pun mengungkapkan tantangan menggarap film horor. Pertama terkait metabolisme tubuh karena proses syuting dilakukan pada malam hari.
ADVERTISEMENT
"Metabolisme pasti berantakan, pasti capek banget secara fisik," ucapnya.
Kemudian, lanjut Anggy, tantangan selanjutnya ialah dari segi koreografi. Ia mencontohkan hal itu.
"Hantunya harus muncul dari apa, bagaimana, terus timing-nya harus pas, lighting-nya harus bagaimana. Jadi perpaduan antara kamera dan objek di gambar harus pas," ujar Anggy.
Sementara itu, kritikus film Daniel Irawan mengatakan orang-orang menyaksikan film horor karena suka ditakuti-takuti.
"Jadi ditakut-takuti ini termasuk salah satu yang disenangi penonton dalam konteks hiburan," kata Daniel.
Karena itu, Daniel mengungkapkan orang-orang kerap menonton film horor di bioskop. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pengalaman komunal.
"Jadinya orang nyari yang seru, yang bisa teriak-teriak bareng. Horor harus seram, harus seru," ucap Daniel.